Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, Pribadi Sangat Dermawan

NABI SHALLALLAHU ALAIHI WA SALLAM, PRIBADI SANGAT DERMAWAN

Jika ada seseorang datang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta sesuatu dimilikinya, tentu beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam langsung mengabulkan permintaan itu. Beliau akan memberinya, sedikit atau banyak. Inilah kebiasaan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau adalah pribadi dermawan, dan paling besar sedekahnya dengan apa yang beliau miliki. Terkadang dengan memberikan makanan, dan pada waktu lainnya pakaian. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu lebih mengutamakan orang lain dari pada diri sendiri.

Meski beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam suka memberi, tetapi bukan berarti tak mau menerima pemberian. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak enggan menerima pemberian dari orang lain, selain sedekah. Akan tetapi beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam akan membalas pemberian itu secara timbal-balik, dan bahkan lebih banyak dan lebih baik.

Pemberian beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam layaknya orang yang tidak pernah merasa takut jatuh miskin. Tidak mengherankan, karena memberi dan bersedekah termasuk urusan yang sangat beliau gemari. Bahkan senyum kegembiraan beliau saat menyerahkan pemberian mengalahkan keriangan orang yang menerimanya.

Kedermawanan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam banyak ragamnya, baik bersifat langsung, maupun tidak langsung. Jenis yang langsung, misalnya beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan sedekah atau hadiah kepada orang lain. Sedangkan, cara lainnya dalam bersedekah, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam tempuh –misalnya- dengan membeli sesuatu barang dan membayarnya dengan melebihkan harga yang diminta sang penjual.

Pernah pula pada waktu lainnya, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam membeli barang dari seorang penjual, kemudian membayarnya sesuai permintan penjual, dan sekaligus saat itu menyerahkan kembali barang yang dibelinya itu kepada penjualnya. Sahabat Jâbir bin ‘Abdillah Radhiyallahu anhuma pernah mendapatkan kenangan manis seperti ini dengan insan termulia sepanjang zaman itu. Yaitu saat sahabat ini menjual ontanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam .

Baca Juga  Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam Membangunkan Anggota Keluarga Untuk Qiyâmullail

Contoh lain kedermawanan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam , misalnya manakala berhutang sesuatu kepada orang lain. Saat melunasinya beliau bayar dengan barang yang lebih banyak atau lebih bagus. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

خَيْرُكُمْ أَحْسَنُكُمْ قَضَاءً

Sebaik-baik kalian adalah orang yang terbaik cara melunasi utangnya. [HR al-Bukhaari].

Begitu mengesankan kedermawanan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Hingga seorang yang sangat bakhil sekalipun, bila menyaksikan kemudahan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam mengulurkan tangan kepada yang membutuhkan, orang bakhil akan berubah drastis, sifat kikirnya akan terkikis, dan akhirnya menjadi sosok pemurah dan ringan membantu sesama.

Berkat kedermawanan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam ini, tak ayat sejumlah orang juga akhirnya sudi memeluk Islam, karena terpikat sifat sosial yang mencengangkan ini. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memanjakan mereka dengan bingkisan besar, misalnya seratus ekor onta, supaya hati mereka tertambat dengan Islam, yang menawarkan kerahamahan dan persahabatan.

Begitulah sosok beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Seorang pribadi yang selalu dipenuhi perbuatan ihsan, sedekah, dan perbuatan yang ma’ruf (baik). Tangan kanan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bak angin sepoi-sepoi yang mengantarkan semilir kebaikan bagi yang membutuhkan. Ini sangat membekaskan pengaruh positif bagi diri Nabi sendiri, sehingga beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadi insan yang lapang dada, menjadi pribadi dan jiwa terbaik, dan hati yang selalu tentra. Banyaknya harta tidak akan memberatkannya, lantaran beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam senang melihat orang lain gembira.

Sungguh, bersedekah dan berbuat baik kepada orang lain, memberikan pengaruh mengagumkan dalam melapangkan dada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Selain, lantaran keistimewaan risalah dan nubuwwah yang melekat pada beliau, dan disingkirkannya jalan setan pada hati beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mulia.

Baca Juga  Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam Tidak Pernah Mencela Makanan

Mari kita meneladani beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan sepenuh hati.

(Diadaptasi dari: Zaadul-Ma’aad fii Hadyi Khairil-‘Ibaad, Ibnul-Qayyim (2/21-22))

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 08/Tahun XI/1428H/2007M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl9 Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-761016]

  1. Home
  2. /
  3. B2. Topik Bahasan4 Uswah...
  4. /
  5. Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa...