Menawarkan Anak Perempuan Kepada Orang yang Baik
Bab I HAK-HAK ANAK PEREMPUAN ATAS AYAHNYA Pasal 14 Menawarkan Anak Perempuan kepada Orang yang Baik Imam al-Bukhari rahimahullah telah membuat satu bab tersendiri, yaitu: bab ‘Ardhil Insaan Ibnatahu au Ukhtahu ‘alaa Ahlil Khair (bab Seseorang yang Menawarkan Puteri atau Saudara Perempuannya kepada Orang yang Baik). ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah memberitahu kami, ia berkata: Ibrahim […]Berlebihan Dalam Mahar
Bab I HAK-HAK ANAK PEREMPUAN ATAS AYAHNYA Pasal 15 Berlebihan dalam Mahar Masalah berlebihan dalam mahar ini merupakan masalah yang paling besar yang sangat membebani remaja putera dan puteri kita. Sebab, seorang laki-laki sangat mendambakan seorang isteri, sementara seorang wanita sangat mendambakan seorang suami, tetapi mahalnya mahar menjadi penghalang yang besar bagi mereka. Bahkan tidak […]Meminta Izin Dalam Menikahkan Seorang Wanita
Bab IHAK-HAK ANAK PEREMPUAN ATAS AYAHNYA Pasal 16Meminta Izin Dalam Menikahkan Seorang GadisImam al-Bukhari rahimahullah telah membuat bab tersendiri dalam kitab Shahiihnya: “Bab Laa Yunkihu al-Abu wa Ghairuhu al-Bikr wats Tsayyib illaa bi Ridhaahaa (Bab Seorang Bapak dan lainnya Tidak Boleh Menikahkan Anak-Anak Gadisnya atau Anaknya yang Janda kecuali dengan Keridhaannya).” Imam al-Bukhari berkata: Mu’adz […]Nasihat dan Kunjungan Orang Tua Kepada Puterinya
Bab I HAK-HAK ANAK PEREMPUAN ATAS AYAHNYA Pasal 20 Nasihat Orang Tua Kepada Puterinya Setelah Pernikahan Imam Muslim rahimahullah meriwayatkan satu hadits (no. 6179), beliau berkata, Qutaibah bin Sa’id memberitahu kami, ia berkata, ‘Abdul ‘Aziz -yakni, Ibnu Abi Hazim- memberitahu kami, dari Abu Hazim dari Sahal bin Sa’ad, dia berkata, “Pernah seseorang dari keluarga Marwan […]Aku Seorang Muslim
AKU SEORANG MUSLIM Aku seorang muslim, artinya agamaku adalah Islam. Islam adalah sebuah kata agung nan suci yang diwariskan secara turun-temurun oleh para nabi -‘alaihimussalām-, mulai dari nabi paling pertama hingga nabi terakhir. Kata ini mengandung makna-makna yang luhur dan nilai-nilai yang agung. Islam berarti: tunduk, patuh, dan taat kepada Sang Pencipta. Juga memiliki arti […]Kembalikanlah Kepada yang Sudah Pasti!
KEMBALIKANLAH KEPADA YANG SUDAH PASTI ![1] يُرْشِدُ الْقُرْآنُ إِلَى الرُّجُوْعِ إِلَى الأَمْرِ الْمُحَقَّقِ عِنْدَ وُرُوْدِ الشُّبُهَاتِ وَالتَّوَهُّمَاتِ Al-Qur’an memberikan petunjuk agar kembali kepada perkara-perkara yang sudah diketahui pasti dan sudah terbukti kebenarannya ketika ada syubhat-syubhat atau keragu-raguan datang menghampiri Syaikh Khalid al-Musaiqih hafizhahullâh mengatakan bahwa kaidah ini sangat bermanfaat dan penting bagi orang-orang yang ingin memahami […]Keutamaan Membaca dan Menghapal Al-Qur’an
KEUTAMAAN MEMBACA DAN MENGHAPAL AL-QUR`AN Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala Rabb semesta alam, shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beserta para keluarga, sahabat dan orang-orang yang tetap istiqamah menegakkan risalah yang dibawanya hingga akhir zaman. Al-Qur`an adalah kalamullah, firman Allah Subhanahu wa Ta’ala yang diturunkan kepada nabi […]Masih Adakah Tambahan?
MASIH ADAKAH TAMBAHAN? Oleh Ustadz Nur Kholis bin Kurdian Allâh Azza wa Jalla berfirman : يَوْمَ نَقُوْلُ لِجَهَنَّمَ هَلِ امْتَلَـْٔتِ وَتَقُوْلُ هَلْ مِنْ مَّزِيْدٍ Ingatlah akan hari yang pada hari itu Kami bertanya kepada jahannam, “Apakah kamu sudah penuh?” Dia menjawab, “Masih adakah tambahan?” [Qâf /50:30] Arti Kata امْتَلَأْتِ : Kamu sudah penuh. مَزِيدٍ […]Tidak Sepantasnya Manusia Menyombongkan Diri
TIDAK SEPANTASNYA MANUSIA MENYOMBONGKAN DIRI[1] Apakah Kesombongan Itu? Kesombongan (takabbur) atau dikenal dalam bahasa syariat dengan sebutan al-kibr yaitu melihat diri sendiri lebih besar dari yang lain. Orang sombong itu memandang dirinya lebih sempurna dibandingkan siapapun. Dia memandang orang lain hina, rendah dan lain sebagainya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskan hakikat kesombongan dalam […]Keutamaan Menjadi Penyeru Kebaikan
KEUTAMAAN MENJADI PENYERU KEBAIKAN Oleh DR. Husain bin Naffa`al-Jâbiri[1] Dakwah untuk menyeru manusia kepada Allâh Azza wa Jalla termasuk amal ketaatan yang paling agung dan ibadah paling afdhal yang dilakukan seorang hamba kepada Rabbnya Azza wa Jalla. Allâh Azza wa Jalla berfirman : Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: إِنَّ اللَّهَ وَمَلاَئِكَتَهُ وَأَهْلَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ، […]Renungan Tentang Waktu
RENUNGAN TENTANG WAKTU Oleh Ustadz Abu Isma’il Muslim al-Atsari Waktu adalah salah satu nikmat yang agung dari Allâh Subhanahu wa Ta’ala kepada manusia. Sudah sepantasnya manusia memanfaatkannya secara baik, efektif dan semaksimal mungkin untuk amal shalih. Allâh Ta’ala telah bersumpah dengan menyebut masa dalam firman-Nya: وَالْعَصْرِ ﴿١﴾ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ ﴿٢﴾ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا […]Seharusnya Kita Selalu Menangis
SEHARUSNYA KITA SELALU MENANGIS Oleh Ustadz Abu Isma’il Muslim Al-Atsari Pernahkah anda menangis -dalam keadaan sendirian- karena takut siksa Allah Azza wa Jalla ? ketahuilah, sesungguhnya hal itu merupakan jaminan selamat dari neraka. Menangis karena takut kepada Allah Azza wa Jalla akan mendorong hamba untuk selalu istiqâmah di jalan-Nya, sehingga akan menjadi perisai dari api […]Ketentuan Dasar Tajdîd (Pembaharuan Agama) yang Benar
KETENTUAN DASAR TAJDID (PEMBAHARUAN AGAMA) YANG BENAR.[1] Tajdîduddin (pembaharuan agama) dalam koridor pengertiannya yang benar adalah amal islami. Sehingga tidak semua yang mengaku melakukan tajdîd lantas disebut mujaddid, karena harus memenuhi berbagai syarat. Demikian juga usaha tajdîd hanya akan diakui dan diperhitungkan bila sesuai dengan ketentuan-ketentuan dasar yang telah digariskan para ulama. Diantara ketentuan-ketentuan itu […]Tajdîd (Pembaharuan) Dalam Islam
TAJDID (PEMBAHARUAN) DALAM ISLAM Oleh Ustadz Kholid Syamhudi Lc Kehidupan seorang manusia tidak akan baik dan teratur tanpa agama yang benar. Sebab agama merupakan tolok ukur atau standar kebenaran dan keadilan dalam segala urusan. Oleh karena itu manusia sangat membutuhkan agama yang benar. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah menyatakan, “Risalah (ajaran agama) merupakan kebutuhan pokok […]Kedustaan Mu’tazilah Terhadap Keluarga Amîrul-Mukminîn ‘Ali bin Abi Thâlib
KEDUSTAAN MU’TAZILAH TERHADAP KELUARGA AMIRUL MUKMININ ALI BIN ABI THALIB Pembicaraan tentang aliran Mu`tazilah akan tetap hangat, lantaran aliran yang sangat “mendewakan akal manusia” ini tidak hanya keberadaannya masih tetap eksis, namun juga telah melahirkan generasi penerusnya sepanjang masa. Bahkan mendominasi arus pemikiran di sebagian kantong-kantong akademis berbasis Islam. Mungkin saja ada asumsi kemunculan Mu’tazilah […]Menghargai Pendapat Orang Lain
MENGHARGAI PENDAPAT ORANG LAIN Oleh Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan Al-hamdulillah, segala puji bagi Allah Azza wa Jalla , Dzat yang telah mengangkat kedudukan para ulama yang bertakwa. Shalawat dan salam kepada Nabi kita, Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam penutup para nabi. Juga kepada keluarga, para sahabat dan yang mengikuti mereka sampai hari Kiamat. Amma` […]Tidak Ada Pertentangan Antara Akal yang Sehat dan Nash yang Jelas
TIDAK ADA PERTENTANGAN ANTARA AKAL YANG SEHAT DAN NASH YANG JELAS Oleh Ustadz Ruslan Zuardi Elbagani, Lc. Akal adalah salah satu nikmat agung yang Allâh Azza wa Jalla anugerahkan kepada manusia. Nikmat ini menunjukkan akan kesempurnaan kekuasaan Allâh Azza wa Jalla yang sangat menakjubkan. Sungguh Islam tidak pernah menuntut manusia agar mematikan akalnya, lalu percaya […]Sufi, Berdoa dan Berdzikir Dengan Sajak dan Syair-syair
SUFI, BERDO’A DAN BERDZIKIR DENGAN UNTAIAN SAJAK DAN SYAIR-SYAIR Al-Qur`ân merupakan kitab hidayah (petunjuk) menuju kebaikan dan keselamatan bagi manusia di dunia dan akhirat. Melalui petunjuknya, hamba-hamba Allâh Azza wa Jalla yang dinaungi taufik-Nya memperoleh hidayah menuju jalan terbaik dalam setiap segi kehidupan, dalam soal keyakinan (aqidah), ibadah dan akhlak. Maka, siapa saja yang bertamassuk […]Kecintaan dan Kedekatan Sesama Mukminin
KECINTAAN DAN KEDEKATAN SESAMA MUKMININ Sesungguhnya Allâh Azza wa Jalla telah menjadikan walâyah (kedekatan dan kecintaan) di antara kaum Mukminin. Oleh karena itu, seorang Mukmin harus mencintai saudaranya sesama Mukmin dengan tulus dari dalam hatinya. Karena hati-hati mereka sama-sama mencintai Allâh, mencintai Rasul-Nya, dan tunduk pasrah kepada-Nya dengan mengikuti agama Islam. Allâh Azza wa Jalla […]Tinjauan Pemikiran Imam Al-Ghazali Dalam Ihya Ulumiddin
TINJAUAN KRITIS TERHADAP BEBERAPA PEMIKIRAN IMAM AL GHAZALI RAHIMAHULLAH DALAM IHYÂ ULÛMIDDÎN Pendahuluan Abu Hâmid Muhammad bin Muhammad al-Ghazâli ath-Thûsi asy-Syâfi’i yang lebih dikenal dengan sebutan Imam al-Ghazâli dilahirkan di kota Thûs pada tahun 450 H (1058 M) dan meninggal di Thûs pada tahun 505 H (1111 M). Dikenal di dunia Barat pada abad pertengahan […]
Arsip Artikel Almanhaj: