Apakah Malaikat Akan Mati ?? dan Apakah Mereka Laki-Laki ?
APAKAH MALAIKAT AKAN MATI?? DAN APAKAH MEREKA LAKI-LAKI?
Pertanyaan
Tentang Malaikat, apakah mereka akan mati ? apakah ada malaikat laki-laki dan perempuan ? dan apakah diantra mereka mempunyai keturunan ??
Jawaban
Alhamdulillah.
Segala puji hanya milik Allah semata.
Pertama : menurut kebanyakan ulama’ bahwa para Malaikat akan mati, bahkan Malaikat pencabut nyawa juga akan mati. Akan tetapi dalam hal ini tidak ada dalil yang shoheh dan jelas, akan tetapi dalil yang dipakai masih muhtamalah ( ada beragam interprestasi ). Ada hadits tentang gambar yang sudah dikenal, akan tetapi haditsnya munkar. Lihat buku dhoif At-Taghib wat Tarhib no : 2224.
Diantara dalil yang ada dalam masalah ini adalah firman Allah :
كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ
“Segala sesuatu akan musnah kecuali Wajah-Nya “ [Al-Qasas/28 : 88]
Ibnu Katsir mengomentari ayat ini : “ Allah telah memberitahukan bahwa semua penduduk bumi akan hilang dan akan mati. Begitu juga penduduk langit kecuali yang Allah kehendaki. Tidak ada yang tersisa melainkan Wajah-Nya Nan Mulia. Karena sesungguhnya Allah Tidak akan mati bahkan Dia Maha Hidup tidak akan pernah mati selamanya” [Tafsir Al-Qur’an Al-Adzim : 4/273]
Firman Allah yang lainnya :
وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَى فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُونَ
“Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu ( putusan masing-masing) “ [Az-Zumar/39 : 68]
Diriwayatkan oleh Bukhori ( 7383 ) dan Muslim ( 2717 ) dari Ibnu Abbas Bahwasanya Rasulullah sallallahu’alaihi wasallam berdoa :
اللهُمَّ إنِّي أعوذُ بعزَّتِكَ ، لا إلهَ إلَّا أنتَ ؛ ألّا تُضلَّنِي ، أنتَ الحيُّ الّذي لا يَموتُ ، والجِنُّ و الإنسُ يَموتُونَ
“ Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung dengan Kemulyaan-Mu yang tiada Tuhan melainkan Engkau dari apa yang menyesatkan diriku. Engkau Maha Hidup yang tidak akan mati, sementara Jin dan Manusia akan mati “.
Dan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah juga ditanya : “ Apakah semua makhluk termasuk Malaikat akan mati semua ??”. Beliau menjawab : “ Menurut kebanyakan orang, behwa semua makhluk akan mati termasuk Malaikat Izroil Malaikat pencabut nyawa. Hal ini diriwayatkan hadits marfu’ sampai ke Nabi Muhammad sallallahu’alahi wasallam
Orang-orang Islam, Yahudi dan Kristen semua sepakat akan kemungkinan seperti itu dan atas kekuasan Allah juga. Yang tidak sependapat dalam masalah ini adalah ahli filsafat dari pengikut Arestoteles dan orang yang mengikuti pemikirannya dari kalangan Islam, Yahudi dan Kristen seperti pengikut Rosail Ikhwanus Shofa. Mereka mengira bahwa Malaikat itu akal dan jiwa yang tidak akan pernah mati, bahkan menurut mereka mereka adalah Tuhannya yang mengatur dunia ini.
Dalam Al-Qur’an dan dalam kitab-kitab terdahulu mengatakan bahwa Malaikat adalah hamba yang diarahkan, sebagaimana firman Allah :
لَنْ يَّسْتَنْكِفَ الْمَسِيْحُ اَنْ يَّكُوْنَ عَبْدًا لِّلّٰهِ وَلَا الْمَلٰۤىِٕكَةُ الْمُقَرَّبُوْنَۗ وَمَنْ يَّسْتَنْكِفْ عَنْ عِبَادَتِهٖ وَيَسْتَكْبِرْ فَسَيَحْشُرُهُمْ اِلَيْهِ جَمِيْعًا
“Al-Masih sekali-kali tidak enggan jadi hamba bagi Allah, dan tidak ( pula enggan ) malaikat-malaikat yang terdekat kepada Allah. Barangsiapa yang enggan dari menyembah-Nya dan menyombongkan diri, nanti Allah akan mengumpulkan mereka semua kepada-Nya “[An-Nisaa/4: 172]
Firman Allah lainnya :
وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمٰنُ وَلَدًا سُبْحٰنَهٗ ۗبَلْ عِبَادٌ مُّكْرَمُوْنَ- لَا يَسْبِقُوْنَهٗ بِالْقَوْلِ وَهُمْ بِاَمْرِهٖ يَعْمَلُوْنَ- يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يَشْفَعُوْنَۙ اِلَّا لِمَنِ ارْتَضٰى
“Dan mereka berkata : “ Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil ( mempunyai ) anak “. Maha Suci Allah, sebenarnya ( malaikat-malaikat itu ) adalah hamba-hamba yang dimulyakan. Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya, Allah mengetahui segala sesuatu yang dihadapan mereka ( malaikat ) dan yang di belakang mereka dan mereka tiada memberi syafaat melainkan kepada orang yang diridhoi Allah “ [Al-Anbiyaa/21: 26-28]
Difirman yang lainnya :
وَكَمْ مِّنْ مَّلَكٍ فِى السَّمٰوٰتِ لَا تُغْنِيْ شَفَاعَتُهُمْ شَيْـًٔا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ اَنْ يَّأْذَنَ اللّٰهُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيَرْضٰى
“Dan berapa banyaknya malaikat di langit, syafaat mereka sedikitpun tidak berguna kecuali sesudah Allah mengizinkan bagi orang yang dikehendaki dan diridhoi (Nya )“[An-Najm/53 : 26]
Allah mampu untuk mematikan kemudian menghidupkan. Sebagaimana Dia Mampu untuk mematikan manusia dan Jin kemudian menghidupkannya kembali. Sebagaimana Firman Allah.
وَهُوَ الَّذِي يَبْدأُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ وَهُوَ أَهْوَنُ عَلَيْهِ
“Dan Dia-lah yang memulai penciptaan kemudian akan diulangi lagi (dihidupkan lagi) dan hal itu lebih mudah bagi-Nya “.[Ar-Rum/30 : 27]
Dalam hadits yang shahih dari Nabi sallallahu’alahi wasallam dalam berbagai versi begitu juga dari beberapa shahabat beliau bersabda : ” Sesungguhnya Allah ketika berfirman dengan wahyu, para malaikat seperti pingsan ” dalam riwayat lain ” ketika para malaikat mendengar-Nya mereka pada pingsan ” diriwayat lain : ” Para malaikat mendengar seperti suara gemerincing kemudian mereka pada pingsan, ketika telah hilang rasa kagetnya ” yaitu hilang rasa kaget dari hatinya ” Mereka berkata : ” Apa yang telah di firmankan Tuhan kamu semua. Mereka mengatakan : ” Kebenaran, maka mereka saling mengatakan : ” Kebenaran, kebenaran.
Dalam hadits yang shoheh ini diberitahukan bahwa malaikat pingsan, kalau dia bisa pingsan berarti bisa juga mereka mati. Sementara pengecualian firman Allah : ” Kecuali siapa yang Allah kehendaki ” hal ini termasuk surga yang ada di dalamnya para bidadari. Karena dalam surga tidak ada kematian. Begitu juga termasuk yanag lainnya, karena kami tidak bisa memastikan semua yang Allah kecualikan. Karena Allah mengatakan secara umum dalam kitab-Nya. Dalam hadits yang shoheh beliau bersabda ; ” Sesungguhnya manusia akan pingsan pada hari kiamat, dan sayalah yang pertama kali dibangunkan tiba-tiba saya mendapatkan Nabi Musa bersandar di kaki Arsy. Saya tidak tahu apakah dia yang lebih dahulu dibangunkan atau diantara orang yang dikecualikan oleh Allah “. Kalau Nabi sallallahua’alaihi wasallam saja tidak mengetahui siapa saja yang dikecualikan oleh Allah, apalagi kita tidak bisa memastikannya. Hal ini seperti ilmu kapan terjadi kiamat, keberadaan para Nabi dan semisalnya yang tidak diberitahukan. Dan ilmu sekitar masalah ini tidak bisa diketahui kecuali lewat hadits. Wallallahu’alam. Selesai dari buku ” [Majmu’ Fatawa : 4 / 259] “.
Suyuthi rahimahullah berkata ; ” Saya ditanya : ” Apakah para malaikat akan mati ketika ada tiupan sangkakala dan akan hidup lagi ketika ada tiupan sangkakala kehidupan ? jawabnya : Iya, Allah berfirman : ” “ Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah “. Telah disebutkan di awal buku ini bahwa yang dikecualikan adalah Malaikat Pembawa Arsy, Jibril, Isrofil, Mikail dan Malaikat pencabut nyawa, mereka semua akan mati setelah itu. Dan telah disebutkan dari Wahb bahwa Empat Malaikat tersebut adalah makhluk yang pertama kali diciptakan dan yang terakhir kali di matikan. Dan yang pertama kali yang akan dibangkitkan. Kemudian dikuatkan perkataannya tersebut dengan nash ( dalil ) akan kematian penduduk langit dan bumi, sampai malaikat Jibril, Isrofil, pembawa Arsy kemudian yang terakhir Malaikat pencabut nyawa. Lihat buku ” Al-Habaik fi Akhbaril Malaik hal : 91 “. akan tetapi dalil-dalil yang dinukil oleh Imam Suyuthi dalam perkataannya itu adalah hadits gambar yang telah kita sebutkan tadi akan kedudukannya lemah dan ada munkarnya, seperti pada jawaban pertama tadi.
Lajnah Daimah pernah di Tanya : ” Tolong kami minta fatwa berkaitan dengan malaikat yang diwakilkan kepada manusia pencatat amalan-amalan kita berapa lama masa hidupnya. Yaitu malaikat Raqib dan Atid ketika manusia semua telah meninggal dunia. Apakah malaikat pencatat amal manusia tersebut juga mati dan bagaimana kesudahannya setelah kematian semua manusia ??
Kemudian dijawab : ” Kondisi dan masalah Malaikat adalah masalah yang ghoib, anda tidak bisa mengetahuinya melainkan lewat hadits. Tidak ada nash ( dalil ) yang menyebutkan akan kematian malaikat pencatat amal tersebut dengan meninggalnya orang yang dicatat kebaikan atau keburukannya. Begitu juga tidak ada dalil akan tetap hidupnya serta akhir dari kesudahannya. Karena semua itu diserahkan kepada Allah. Masalah yang anda tanyakan tersebut tidak termasuk yang harus kita ketahui untuk diyakini, tidak juga berkaitan dengan amalan. Oleh karena itu pertanyaan semacam ini termasuk pertanyaan yang tidak ada gunanya. Oleh karena itu kami nasehatkan kepada anda ( penanya ) agar tidak memasuki hal-hal yang tidak berguna akan tetapi mengarahkan pertanyaan yang bermanfaat untuk umat islam dalam masalah agama maupun dunianya. Selesai ” [Fatawa Lajnah Daimah : 2 / 185]
Kedua : Para malaikat tidak disifati laki-laki atau perempuan. Kalau perempuan karena Allah meniadakan sifat perempuan tersebut dalam firman-Nya :
وَجَعَلُوا الْمَلٰۤىِٕكَةَ الَّذِيْنَ هُمْ عِبٰدُ الرَّحْمٰنِ اِنَاثًا ۗ اَشَهِدُوْا خَلْقَهُمْ ۗسَتُكْتَبُ شَهَادَتُهُمْ وَيُسْٔـَلُوْنَ
“Dan mereka menjadikan malaikat-malaikat yang mereka itu adalah hamba-hamba Allah Yang Maha Pemurah sebagai orang-orang perempuan. Apakah mereka menyaksikan penciptaan malaikat-malaikat itu ? kelak akan dituliskan persaksian mereka dan mereka akan dimintai pertanggung jawaban” [Az-Zukhkruf /43: 19]
Dalam firman lain :
اَمْ خَلَقْنَا الْمَلٰۤىِٕكَةَ اِنَاثًا وَّهُمْ شَاهِدُوْنَ
” Apakah Kami ciptakan malaikat-malaikat itu perempuan sementara mereka menyaksikannya ” [As-Soffaat/37 : 150]
Sementara sifat laki-laki karena tidak ada nash (dalil) yang menyebutkannya. Al-Hulaimy menyebutkan dalam buku ” Minhaj ” dan Faunawi dalam ringkasannya : ” Mungkin ada yang mengatakan bahwa Ashabul A’rof adalah Malaikat yang mencintai penduduk surga dan menangisi penduduk neraka. Hal ini sangat jauh sekali karena dua sebab.
Pertama : Firman Allah : ” Dan diatas Ashabul A’rof ada para pemuda “. Para pemuda adalah laki-laki yang berakal sementara malaikat tidak ada terbagi menjadi laki-laki atau perempuan.
Kedua : Allah telah memberitahu tentang kondisi mereka ingin sekali masuk surga. Padahal malaikat tidak terhalangi untuk memasuki surga. Bagaimana menjadi penghalang dengan orang-orang yang menginginkannya, sementara keinginan itu sendiri adalah merupakan suatu siksaan baginya. Dan tidak ada waktu itu siksaan bagi malaikat. [Dinukil oleh Suyuthi dalam buku ” Al-Habaik hal : 88 ].
Dr. Muhammad Abdurrahman Al-Khumais berkata : ” Dan kami katakan, bagi orang yang mengatakan malaikat itu perempuan maka dia telah kafir. Karena menyalahi kitabullah. Kalau dia mengatakan laki-laki, maka tidak ada nash (dalil) yang shaheh mengatakan seperti itu ” [Dari buku ” I’tiqad Ahlussunnah]
Ketiga : Para malaikat tidak menikah dan tidak mempunyai keturunan. Dikatakan hal ini sudah menjadi kesepakatan ulama’. Ar-Rozi rohimahullah berkata dalam tafsirnya : ” Mereka telah sepakat bahwa para malaikat itu tidak makan, tidak minum dan tidak menikah. Dan mereka bertasbih siang malam tanpa bosan ‘.
Wallahua’lam .
Disalin dari islamqa
- Home
- /
- A9. Fiqih Ibadah4 Jenazah...
- /
- Apakah Malaikat Akan Mati...