Malaikat Mengaminkan yang Diucapkan di Dekat Orang yang Sakit

PARA MALAIKAT MENGAMINKAN SEGALA HAL YANG DIUCAPKAN DI DEKAT ORANG YANG SAKIT DAN ORANG YANG TELAH WAFAT

Oleh
Dr. Fadhl Ilahi bin Syaikh Zhuhur Ilahi

Para Malaikat Mengaminkan Segala Hal yang Diucapkan di Dekat Orang yang Sakit dan Orang yang Telah Wafat

Di antara yang dido’akan oleh para Malaikat adalah apa-apa yang diucapkan di dekat orang sakit dan di dekat jenazah, dan di antara yang menjadi dalil bagi hal itu adalah sebuah hadits yang diriwayat-kan oleh para Imam, yaitu Imam Ahmad, Muslim, at-Tirmidzi, dan al-Baihaqi dari Ummu Salamah Radhiyallahu anha, beliau berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا حَضَرْتُمُ الْمَرِيْضَ أَوِ الْمَيِّتَ فَقُوْلُوْا خَيْرًا، فَإِنَّ الْمَلاَئِكَةَ يُؤَمِّنُوْنَ عَلَى مَا تَقُوْلُوْنَ.

Jika kalian menghadiri (menjenguk) orang yang sakit atau jenazah, maka ucapkanlah kebaikan, karena sesungguhnya para Malaikat mengamin-kan apa-apa yang kalian ucapkan.’”[1]

Al-Mulla ‘Ali al-Qari di dalam menjelaskan hadits (yaitu pada kalimat) “Yang sakit atau jenazah.” Maksudnya adalah jenazah secara hukum, maka makna lafazh “ أَوْ ” (atau) dalam hadits digunakan untuk redaksi yang menunjukkan keraguan[2], dan bisa juga maksudnya adalah jenazah yang sebenarnya, maka lafazh “ أَوْ ” (atau) di dalam hadits digunakan untuk redaksi yang menunjukkan macam.”[3]

Maksud dari: “Maka ucapkanlah kebaikan” yakni kepada orang sakit adalah: “Semoga Allah menyembuhkannya,” sedangkan untuk jenazah: “Semoga Allah mengampuninya,” atau dengan kalimat: “Semoga kalian mendapatkan kebaikan.”

“يُؤَمِّنُوْنَ ” maknanya adalah mengucapkan “aamiin.”

“Apa-apa yang kalian ucapkan,” yaitu terhadap do’a yang kalian ucapkan, baik atau buruknya do’a tersebut.[4]

Baca Juga  Laknat Para Malaikat Bagi Orang Kafir yang Mati Dalam Keadaan Kafir

Al-Imam an-Nawawi mengomentari hadits tersebut dengan ungkapan: “Di dalamnya ada sebuah anjuran untuk berdo’a dengan kebaikan pada waktu itu, yaitu dengan do’a dan permohonan ampun, memohon kasih sayang, keringanan dan semisalnya. Hadits tersebut juga menunjukkan bahwa para Malaikat hadir dan mengaminkan mereka.[5]

[Disalin dari buku Man Tushallii ‘alaihimul Malaa-ikatu wa Man Tal‘anuhum, Penulis Dr. Fadhl Ilahi bin Syaikh Zhuhur Ilahi, Judul dalam Bahasa Indonesia: Orang-Orang Yang Di Do’akan Malaikat, Penerjemah Beni Sarbeni, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir]
_______
Footnote
[1] Al-Musnad (VI/322 cet. Al-Maktab al-Islami), Shahiih Muslim kitab al-Janaa-iz bab Maa Yuqaalu ‘indal Mariidh wal Mayyit (II/633 no. 919 (6) dengan lafazhnya), Jaami’ at-Tirmidzi bab al-Janaa-iz bab Maa Jaa-a fii Talqiinil Mariidh ‘indal Maut wad Du’aa’ lahu (IV/46 no. 984), as-Sunan al-Kubraa karya al-Baihaqi kitab al-Janaa-iz bab ar-Raghbah fii an Yata’azza bi Maa Amarallaahu bimaa Ta’ala (IV/107 no. 7124).
[2] Untuk menunjukkan keraguan, karena yang dimaksud de-ngan jenazah di sini adalah orang sakit juga. Maka, salah satu di antara perawi merasa ragu antara menggunakan lafazh orang sakit atau jenazah.
[3] Untuk menyatakan macam, maksudnya bahwa yang dimaksud dari perintah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan kebaikan adalah bagi orang yang menjenguk orang sakit atau jenazah.
[4] Mirqaatul Mafaatiih (IV/84) dengan diringkas dan sedikit perubahan.
[5] Syarh an-Nawawi (VI/222).

  1. Home
  2. /
  3. A7. Adab Do'a Shalawat...
  4. /
  5. Malaikat Mengaminkan yang Diucapkan...