Menggantungkan Do’a Dengan Kehendak

MENGGANTUNGKAN DO’A DENGAN KEHENDAK

Oleh
Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumaih

Sebagian orang ada yang berdo’a : “Semoga Allah memasukkan kita semua ke dalam Surga Insya Allah”, padahal do’a seperti ini dilarang. Seharusnya seseorang berketetapan hati dalam berdo’a dan tidak menggantungkannya dengan kehendak Allah.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

لاَ يَقُلْ أَحَدُكُمْ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ إِنْ شِئْتَ، اللَّهُمَّ ارْحَمْنِيْ إِنْ شِئْتَ، لِيَعْزِمْ المَسْأَلَةَ فَإِنَّ اللهَ لاَ مُكْرِهَ لَهُ

Janganlah di antara kalian berdo’a dengan mengucapkan : “Ya Allah, ampunilah aku bila Kamu menghendaki, ya Allah berilah rahmat kepadaku bila Kamu menghendaki dan hendaknya berketetapan hati dalam meminta sebab demikian itu tidak dibenci” [Shahih Al-Bukhari, kitab Ad-Da’awaat bab Liya’zim Mas’alah 7/153]

Imam Hafizh Ibnu Hajar berkata bahwa yang dimaksud dengan masalah adalah berdo’a, artinya kita harus bersungguh-sungguh dalam berdo’a dan berkeyakinan bahwa do’a tersebut pasti akan dikabulkan oleh Allah serta tidak menggantungkannya dengan kehendak Allah.

Ibnu Baththal berkata bahwa hadits di atas mengharuskan agar orang yang berdo’a bersungguh-sungguh dalam do’anya dan berharap agar do’anya dikabulkan serta tidak putus asa dalam berdo’a dari rahmat Allah sebab dia berdo’a kepada dzat Yang Maha Pemurah.

Imam Ad-Dawudi berkata bahwa yang dimaksud dengan berketetapan hati dalam berdo’a adalah bersungguh-sungguh dan merendahkan diri dalam berdo’a dan tidak mengucapkan : “Ya Allah kabulkanlah permohonanku bila Engkau kehendaki” Seakan-akan membuat pengecualian dalam do’anya. Akan tetapi sebaiknya berdo’a seperti orang yang sedang sangat membutuhkan dan faqir. Apabila tidak membuat pengecualian dalam do’anya, namun hanya mengucapkan kalimat insya Allah untu bertabarruk, maka hal tersebut tidak dilarang bahkan dianjurkan” [Fathul Barii 11/144-145]

Baca Juga  Doa Melihat Hilâl, Berbuka Puasa, Memberikan Buka Puasa

Imam An-Nawawi berkata bahwa dianjurkan bersungguh-sungguh dalam berdo’a dan dimakruhkan menggantungkan dengan kehendak Allah. Para ulama berpendapat bahwa dimakruhkan menggantungkan do’a dengan kehendak Allah sebab kalimat insya Allah hanya pantas ditujukan kepada dzat yang dipaksa untuk memberi dan Allah Maha Suci dari demikian itu. [Syarh Shahih Muslim 17/7]

Syaikh Bin Baz ditanya tentang hukumnya orang yang mengatakan :”Di Surga kita bertemu insya Allah”

Jawaban.
Do’a seperti itu adalah bagus, boleh kita berdo’a semoga kita semua dikumpulkan Allah dalam Surga tetapi tidak boleh diiringi dengan ucapan insya Allah bahkan sebaiknya kita berdoa memohon agar kita dipertemukan oleh Allah di dalam Surga dengan karuniaNya, tanpa harus mengucapkan kalimat insya Allah dan tidak mengecualikan dalam do’anya. [Majalah Ad-Da’wah no. 1454 Rabiul Awwal 1415]

[Disalin dari buku Jahalatun Nas Fid Du’a edisi Indonesia Kesalahan Dalam Berdo’a, Penulis Ismail bin Marsyud bin Ibrahim Ar-Rumaih, Penerjemah Zainal Abidin, Penerbit Darul Haq]

  1. Home
  2. /
  3. A7. Adab Do'a dan...
  4. /
  5. Menggantungkan Do’a Dengan Kehendak