Sabda Nabi Tentang Orang yang Di Lapangkan Rezeki dan Panjang Umur

SABDA NABI TENTANG ORANG YANG DI LAPANGKAN REZEKI DAN PANJANG UMUR

Oleh
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin

Pertanyaan.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin ditanya : ” Tentang sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

Barangsiapa senang diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahim‘ (Muttafaq Alaih dari hadits Anas).

Apakah hal ini berarti bahwa manusia akan panjang umurnya jika ia menyambung silaturahim dan umurnya terbatas jika tidak menyambungnya?”

Jawaban.
Maknanya bukan berarti manusia memiliki dua umur ; satu umur bila ia menyambung tali silaturahim dan satu umur lagi bila ia tidak menyambungnya. Karena umur itu hanya satu dan yang ditetapkan juga satu. Dan manusia yang ditetapkan oleh Allah akan menyambung tali silaturahim, ia pasti akan menyambungnya dan orang yang ditetapkan oleh Allah akan memutuskannya, pasti ia akan memutuskannya, tidak bisa tidak.

Akan tetapi Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam bermaksud menganjurkan umat ini untuk melakukan sesuatu yang mengandung kebaikan. Seperti kita mengatakan ; siapa yang ingin memiliki anak, hendaklah ia menikah. Nikah telah ditetapkan, demikian pula anak telah ditetapkan. maka apabila Allah menghendaki anda memiliki anak, berarti Dia menghendaki anda menikah. Demikian pula rezeki telah ditetapkan sejak azali dan juga telah ditetapkan bahwa anda akan menyambung tali silaturahim. Akan tetapi anda tidak mengetahui tentang persoalan ini, maka Nabi memotivasi dirimu. Dan Nabi menjelaskan apabila anda menyambung tali silaturahim maka Allah akan melapangkan rezeki anda dan memanjangkan umur anda pula.

Baca Juga  Sanggahan Terhadap Meniadakan Kehendak Allah

Dan jika tidak demikian, maka tiap-tiap sesuatu telah ditetapkan, akan tetapi mengingat silaturahim merupakan satu perkara yang manusia patut melakukannya, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkannya. Dengan menjelaskan bahwa manusia apabila ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia menyambung tali silaturahim. Jika tidak demikian, maka orang yang menyambung tali silaturahim telah ditetapkan dan telah ditetapkan pula umurnya sampai batas waktu yang ditetapkan Allah Azza wa Jalla. Kemudian ketahuilah bahwa pemanjangan umur dan pelapangan rezeki merupakan perkara yang nisbi. Oleh karena itu, kita mendapati sebagian manusia menyambung tali silaturahim dan rezekinya dilapangkan, tetapi umurnya pendek. Fenomena ini dapat kita saksikan.

Namun menurut kami, orang yang berumur pendek padahal ia menyambung tali silaturahim, maka seandainya ia tidak menyambung tali silaturahim, niscaya umurnya lebih pendek lagi. Akan tetapi Allah telah menetapkan sejak azali bahwa orang ini akan menyambung tali silaturahim dan umurnya akan berakhir pada waktu yang cepat.

QADHA DAN QADAR DAPAT MEMBANTU KEIMANAN SESEORANG

Pertanyaan
Fadhilatusy Syaikh ditanya: Bagaimana qadha dan qadar dapat membantu menambah imannya seorang muslim?

Jawaban
Iman terhadap qadha dan qadar dapat menjadi penolong seorang muslim dalam urusan-urusan agama dan dunianya. Karena ia beriman bahwa ketentuan Allah azza wa jalla di atas tiap-tiap ketentuan yang ada dan apabila Allah menghendaki sesuatu maka tidak ada sesuatupun yang dapat menghalanginya. Maka apabila seseorang beriman terhadap hal ini, ia mesti melakukan segala sesuatu yang dapat menghantarkan kepada maksudnya. Dari sejarah kita mengetahui kemenangan-kemenangan besar yang diperoleh kaum muslimin dengan jumlah dan persiapan mereka yang terhitung sedikit. Semua itu terjadi karena keimanan mereka kepada janji Allah azza wa Jalla dan terhadap qadha dan qadarnya serta adanya keyakinan bahwa segala perkara ada dalam kekuasaan Allah Azza wa Jalla

Baca Juga  Adakah Tingkat Keimanan Kepada Qadha' dan Qadar

[Disalin kitab Al-Qadha’ wal Qadar edisi Indonesia Tanya Jawab Tentang Qadha dan Qadar, Penulis Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin’, terbitan Pustaka At-Tibyan, penerjemah Abu Idris]

  1. Home
  2. /
  3. A4. Buah Keimanan Kepada...
  4. /
  5. Sabda Nabi Tentang Orang...