Mungkinkah Persatuan Terwujud Bersamaan Berkelompoknya Umat?

MUNGKINKAH PERSATUAN (AKAN TERWUJUD) BERSAMAAN DENGAN BERKELOMPOK-KELOMPOK DAN BERGOLONG-GOLONGNYA (UMAT) ? DAN MANHAJ YANG MANA YANG (UMAT) HARUS BERSATU PADANYA?

Oleh
Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan

Pertanyaan
Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan ditanya : Mungkinkah persatuan (akan terwujud) bersamaan dengan berkelompok-kelompok dan bergolong-golongan (umat)? Dan manhaj yang mana yang (umat) harus bersatu padanya ?

Jawaban
Persatuan tidak mungkin (akan terjadi) bersamaan dengan berkelompok dan bergolong-golongnya (umat). Karena sesungguhnya golongan-golongan itu saling berlawanan antara satu dengan yang lainnya, sedangkan mengumpulkan dua hal yang berlawanan adalah hal yang mustahil.

Allah Ta’ala berfirman:

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا

Berpeganglah kamu semuanya dengan tali (agama) Allah dan janganlah kamu bercerai berai.” [Ali ‘Imran/3: 103]

Kemudian Allah Ta’ala melarang perpecahan dan memerintahkan untuk bersatu dalam satu golongan, yaitu ‘Hizbullah’ (golongan Allah).

أَلَا إِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Ketahuilah sesungguhnya golongan Allah itu adalah yang beruntung.” [Al-Mujadilah/58: 22]

Dan firman-Nya:

وَإِنَّ هَٰذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً

Sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kamu semua, agama yang satu.” [Al-Mukminun/23: 52]

Golongan-golongan, kelompok-kelompok dan jama’ah-jama’ah yang bermacam-macam bukanlah dari Islam sedikitpun.

Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا لَسْتَ مِنْهُمْ فِي شَيْءٍ
Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka menjadi bergolongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu kepada mereka” [Al-An’aam/6: 159]

Dan setelah Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam memberitahukan tentang perpecahan umat menjadi tujuh puluh tiga golongan, beliau shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

Baca Juga  Menganggap Remeh Usaha Memerangi Bid'ah

كُلُّهُمْ فِي النَّارِ

Semuanya di neraka kecuali satu.

Maka para shahabat radhiyallahu ‘anhum bertanya kepada beliau, “Siapa yang satu ini, ya Rasulullah?” Beliau menjawab:

مَا أَنَا عَلَيْهِ وَأَصْحَابِيْ

“(Yaitu) orang yang menempuh jalan seperti yang telah aku tempuh dan para shahabatku hari ini.” (Dikeluarkan oleh At-Tirmidzi: 2641, Al-Hakim 1/29, Al-Laalikai I/100, Asy-Syariah: 26 tahqiq Al-Faqi, As-Sunnah oleh Al-Marqaz: 23)

Maka tidak ada firqah najiyah (kelompok yang selamat), kecuali yang satu ini, yang manhajnya ialah: Apa yang telah ditempuh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan para shahabatnya. Inilah manhaj yang (umat) harus bergabung/bersatu dengannya. Adapun manhaj-manhaj yang menyelisihinya, maka akan memecah belah dan tidak akan menyatukan (umat) ini. Allah Ta’ala berfirman:

وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا هُمْ فِي شِقَاقٍ

Dan jika mereka berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (dengan kamu).” [Al-Baqarah/2: 137]

Imam Malik berkata: “Akhir umat ini tidak akan bisa diperbaiki, kecuali dengan apa yang telah mampu memperbaiki (generasi) awalnya (sunnah -pent).”

Allah Ta’ala berfirman:

وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا

Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islah) diantara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga….” [At-Taubah/9: 100]

Maka tidak ada (pilihan) lain bagi kita, kecuali bersatu di atas manhaj salaf ash-shalih.

[Disalin dari kitab Al-Ajwibatu Al-Mufiah An-As-ilah Al-Manahij Al-Jadidah, edisi Indonesia Menepis Penyimpangan Manhaj Dakwah, Pengumpul Risalah Abu Abdillah Jamal bin Farihan Al-Haritsi, Penerjemah Muhaimin, Penerbit Yayasan Al-Madinah]

Baca Juga  Dakwah Salafiyah Dan Persatuan
  1. Home
  2. /
  3. A5. Pentingnya Ukhuwah Islamiyah
  4. /
  5. Mungkinkah Persatuan Terwujud Bersamaan...