Menjauhi Jama’ah-Jama’ah Islam Yang Menyelisihi Rasulullah
MENJAUHI JAMA’AH-JAMA’AH ISLAM YANG MENYELISIHI RASUL SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM
Oleh
Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan
Pertanyaan.
Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan ditanya : Kami sering mendengar berbagai macam jama’ah-jama’ah pada jaman ini di seluruh penjuru dunia, apakah ini sesuai dengan syari’at ? Bolehkah pergi dan bergabung bersama mereka apabila di dalamnya tidak ada bid’ah?
Jawaban
Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengabarkan dan menjelaskan kepada kita bagaimana seharusnya beramal. Tidaklah beliau meninggalkan bagi umatnya sesuatu yang bisa mendekatkan kepada Allah melainkan beliau pasti jelaskan. Dan beliau tidaklah meninggalkan sesuatu yang bisa menjauhkan umatnya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala melainkan telah beliau jelaskan pula.[1]
Berkaitan dengan ini Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِي فَسَيَرَى اخْتِلاَفاً كَثِيْراً،
“Sesungguhnya orang-orang yang hidup dari kalian akan melihat perselisihan yang banyak”
Akan tetapi bagaimana jalan keluarnya ? Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الْمَهْدِيِّينَ الرَّاشِدِينَ تَمَسَّكُوا بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ اْلأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
“Wajib atas kalian berpegang dengan Sunnahku dan Sunnah Khulafaur-Rasyidin yang mendapatkan petunjuk sesudahku. Pegang dan gigitlah dengan gigi geraham kuat-kuat. Hati-hatilah kalian dengan perkara-perkara yang baru. Karena setiap perkara yang baru (dalam dien) adalah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah sesat” [2]
Jadi jama’ah-jama’ah ini [3], jika berada dalam petunjuk Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan sahabatnya, Khulafaur-Rasyidin dan generasi-generasi yang utama, maka kami bersama jama’ah ini.
Kami menisbatkan kepadanya dan beramal bersama mereka. Sedangkan jama’ah-jama’ah yang menyelisihi petunjuk Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam kami akan menjauhinya, walaupun dinamakan jama’ah Islam.
Ibrah bukan dengan nama semata, melainkan dengan hakikatnya. Ada nama-nama yang sering dibesar-besarkan, tetapi kenyataannya adalah kering tak ada manfaatnya, atau bahkan batil.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
بَنِيْ إِسْرَائِيْلَ تَفَرَّقَتْ عَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِيْنَ مِلَّةً وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِيْ عَلَى ثَلاَثٍ وَسَبْعِيْنَ مِلَّةً كُلُّهُمْ فِي النَّارِ إِلاَّ مِلَّةً وَاحِدَةً، قَالُوْا: وَمَنْ هِيَ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: مَا أَنَا عَلَيْهِ وَأَصْحَابِيْ
“Umat Yahudi telah berpecah menjadi tujuh puluh satu golongan, umat Nashara telah berpecah menjadi tujuh puluh dua golongan, dan umat ini akan berpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan. Semuanya akan masuk neraka kecuali satu. Kami bertanya, ‘Siapakah dia wahai Rasulullah ? ‘Beliau menjawab, “Yang aku dan sahabatku ada padanya …”[4]
Jadi jalan yang jelas…., jama’ah yang memiliki tanda-tanda ini, kami bersamanya, yaitu, “Yang mengikuti sunnahku dan sunnah sahabatku”. Maka itu jama’ah Islam yang sebenarnya. Adapun yang menyelisihi manhaj ini dan berjalan di atas manhaj yang lain bukanlah bagian dari kami dan kami berlepas diri dari mereka. Demikian juga kami tidak menisbatkan kepada mereka, dan mereka tidaklah behubungan dengan kami.
[Disalin dari kitab Al-Ajwibatu Al-Mufidah ‘An As’ila Al-Manahij Al-Jadidah, edisi Indonesia Menepis Penyimpangan Manhaj Dakwah, Penulis Abu Abdullah Jamal bin Farihan Al-Haritsi, Penerbit Yayasan Al-Madinah]
______
Footnote
[1]. Syaikh –hafizhahullah- mengisyaratkan kepada hadits yang shahih dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, ketika beliau bersabda.
“Artinya : Tidaklah saya meninggalkan sesuatu yang bisa mendekatkan kalian kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala melainkan telah saya perintahkan kalian dengannya”.
Hadits ini dikeluarkan oleh Imam Baihaqi dan Ma’rifatu As-Sunnah wa Al-Atsar I/20, dan Abdurrazak dalam Al-Musannaf (11/125).
[2]. Hadits Shahih, dikeluarkan oleh Abu Dawud 4607, At-Tirmidzi 2676.
[3], Setiap yang menyelisihi Al-Kitab dan As-Sunnah dan manhaj Salafu As-Shalih, kami namakan sebagai Al-Firaq (Firqah). Inilah nama yang syar’i bagnya. Sebagaimana telah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebutkan dalam hadits tentang perpecahan tersebut. Adapun jama’ah-jama’ah itu tidak ada kecuali jama’atul muslimin. Sebagaimana yang diisyaratkan hadits tersebut. Wallahu ‘alam.
[4]. Hadits Shahih, dikeluarkan oleh Imam At-Tirmidzi 2641, Imam Hakim, kelengkapan takhrijnya ada pada No. 93
- Home
- /
- A5. Pentingnya Ukhuwah Islamiyah
- /
- Menjauhi Jama’ah-Jama’ah Islam Yang...