Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam Selalu Memohon Tambahan Ilmu

RASULULLAH SHALLALLAHU ALAIHI WA SALLAM SELALU MEMOHON TAMBAHAN ILMU

Penguasaan ilmu Agama, tidak diragukan lagi sangat bermanfaat bagi seorang Muslim, Mengingat, seluruh aspek kehidupannya telah diatur oleh Islam. Orang yang berilmu akan berjalan dengan mantap. Sementara orang yang berpengetahuan agama pas-pasan, atau bahkan derajatnya nol, akan berhadapan dengan ketidakjelasan, keraguan dan perasaan was-was, bahkan mungkin saja terjerumus dalam lubang kesesatan. Bila merasa yakin pun, keyakinannya belum dapat dipertanggungjawabkan, karena tak berlandaskan ilmu.

Dalam al-Qur`ân, Allah Azza wa Jalla memuji orang-orang yang berilmu. Sanjungan-sanjungan tersebut hanya ditujukan bagi mereka yang mendalami ‘ilmuddîn (ilmu agama). Ilmu yang bersumber dari Kitabullah dan Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Itulah sumber kebaikan yang hakiki dan murni.

Kebaikan sangat penting bagi seseorang di dunia ini. Dengan berilmu, seseorang akan mengetahui kebaikan-kebaikan yang banyak. Tak mengherankan, bila Allah Azza wa Jalla menyuruh Rasul-Nya yang mulia untuk memohon tambahan ilmu. Allah Azza wa Jalla berfirman:

وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا

dan katakanlah :”Ya Rabbku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan“. [Thâhâ/20:114]

Ayat di atas, dinyatakan oleh al-Hâfizh Ibnu Hajar rahimahullah dalam kitabnya (al-Fat-h, 1/187), sangat jelas berindikasi tentang keutamaan ilmu yang sangat besar. Sebab, Allah Azza wa Jalla tidak pernah memerintahkan Nabi-Nya untuk meminta tambahan apapun selain tambahan ilmu

Syaikh as-Sa’di rahimahullah menjelaskan alasan mengapa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, hamba Allah yang paling berilmu tentang Allah Azza wa Jalla, diperintahkan untuk berdoa memohon tambahan ilmu. Kata beliau, “ Sesungguhnya ilmu adalah kebaikan. Dan limpahan kebaikan memang dibutuhkan. Ilmu itu sendiri berasal dari Allah Azza wa Jalla . Dan cara untuk menggapainya ialah dengan keseriusan, antusiasme besar kepada ilmu, memintanya dan memohon bantuan kepada Allah Azza wa Jalla serta menghinakan diri kepada-Nya pada setiap saat. Demikian penuturan beliau dalam tafsirnya (hal. 551)

Baca Juga  Bersama Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam Menjenguk Orang Sakit

Sebagai pelaksanaan dari perintah di atas, di antara doa yang beliau panjatkan berbunyi:

اَللَّهُمَّ انْفًًًًًًََعْنِيْ مَا عَلَّمْتَنِيْ وَعَلِّمْنِيْ مَا يَنْفَعُنِيْ وَزِدْنِيْ عِلْماً

Ya Allah, berilah manfaat atas apa yang Engkau ajarkan kepadaku, ajarilah aku hal-hal yang bermanfaat bagiku, dan tambahilah aku ilmu [HR. at-Tirmidzi dan Ibnu Mâjah, dishahihkan al-Albâni]

Sufyân bin ‘Uyainah rahimahullah berkata, “Beliau (Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam) senantiasa berada dalam tambahan ilmu sampai beliau wafat”[1].

Perhatian besar terhadap masalah penting ini juga menjadi bagian kehidupan generasi Salaf. Mereka memohon tambahan ilmu dari Allah Azza wa Jalla al’Alîm al-Khabîr. ‘Abd bin Humaid rahimahullah dan Sa’îd bin Manshûr rahimahullah meriwayatkan bahwa ‘Abdullah bin Mas’ûd Radhiyallahu anhu pernah berdoa:

اَللَّهُمَّ زِدْنِيْ إِيْمَاناً وَفِقْهاً وَيَقِيْناً وَعِلْماً

Ya Allah, berilah aku tambahan iman, pemahaman, keyakinan dan ilmu

Seorang Muslim sebagai umat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, senantiasa diperintahkan agar memohon tambahan ilmu juga karena ilmu ibarat lautan yang tak pernah bertepi. Semakin dalam seseorang mengarunginya, semakin sadar betapa dangkal apa yang telah ia mengerti.

Demikianlah, seorang hamba akan selalu berada dalam naungan kebaikan selama ia tekun mempelajari hal-hal yang bermanfaat dan dapat memanfaatkan apa yang ia ketahui serta senantiasa menjaga semangat untuk tidak puas dengan apa yang telah diketahui sampai menghadap Allah Azza wa Jalla .

Sumber : Fiqhul Ad’iyah 4/111 dan lainnya

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 11/Tahun XII/1430H/2009M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-761016]
_______
Footnote
[1] Tafsir Ibnu Katsir 5/312