Melihat Rasûlullâh Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam Dalam Mimpi
MELIHAT RASULULLAH SHALLALLAHU ALAIHI WA SALLAM DALAM MIMPI
Pertanyaan.
Ada sebuah lontaran pertanyaan: Apa makna sabda Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam (yang artinya): “Barangsiapa yang (bermimpi) melihatku dalam tidur, maka ia akan melihatku ketika dalam keadaan jaga (tidak tidur)?”[1]
Jawab:.
Komite Tetap untuk Pembahasan Ilmiah dan Fatwa, yang pada waktu itu masih diketuai oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baz, Wakil Ketua: Syaikh Abdur Razaq ‘Afifi, serta anggota diwakili oleh: Syaikh Abdullah bin Qu’ud serta Syaikh Abdullah bin Ghudayyan.[1] memberikan jawaban dari pertanyaan di atas, sebagai berikut:
Makna hadits menurut riwayat ini ialah, bahwa barangsiapa yang bermimpi melihat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam sesuai dengan bentuk asli ketika beliau masih hidup, maka ia akan melihat bukti dari mimpinya dan akan melihat kenyataan yang terjadi ketika dalam keadaan bangun dalam kehidupan dunianya, sesuai dengan isi berita yang diisyaratkan dalam mimpinya. Sebab bermimpi bertemu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam sesuai dengan bentuk asli Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam , adalah mimpi yang benar, berdasarkan sabda Beliau pada akhir hadits:
فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لاَ يَتَمَثَّلُ بِي. رواه البخاري
Sesungguhnya Setan tidak akan bisa menjelma menyerupai diriku. [HR. Bukhari][2]
Silahkan lihat tafsir hadits ini di dalam Fathu al-Bari, karya Ibnu Hajar al-‘Asqalani rahimahullah di dalam Kitab at-Ta’bir.
Bukanlah yang dimaksud bahwa orang tersebut akan melihat Dzat (fisik) Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika ia sudah dalam keadaan bangun.
Imam Bukhari juga telah meriwayatkan hadits tersebut dalam Kitab at-Ta’bir, dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu yang berkata: Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, dengan lafazh:
مَنْ رَآنِي فِى الْمَنَامِ فَقَدْ رَآنِي، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لاَ يَتَمَثَّلُ بِي. رواه البخاري (ومسلم)
Barangsiapa yang (bermimpi) melihatku dalam tidur, berarti ia sungguh-sungguh telah melihatku. Sesungguhnya Setan tidak akan bisa menjelma menyerupai diriku. [HR. Bukhari][3]
Maknanya, barangsiapa yang bermimpi melihat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam bentuk aslinya sesuai dengan ketika Beliau masih hidup di dunia, berarti mimpinya adalah mimpi yang benar. Sebab setan tidak akan bisa menjelma menyerupai Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam .
Sementara Imam Muslim meriwayatkan hadits itu dalam Kitab Shahihnya dengan lafazh:
مَنْ رَآنِي فِى الْمَنَامِ فَسَيَرَانِي أَوْ فَكَأَنَّمَا رَآنِي. (عَلَى شَكِّ، وَلَمْ يَذْكُرْ كَلِمَةَ الْيَقظَة)
Barangsiapa yang (bermimpi) melihatku dalam tidur, maka “ia akan melihatku”, atau “seakan-akan ia melihatku”.
Perawi ragu (antara kalimat: maka ia akan melihatku, atau seakan-akan ia melihatku). Tetapi tidak menyebut kalimat, “dalam keadaan bangun“.[4]
Maknanya, mimpi orang tersebut adalah mimpi yang benar dan ta’wil (hakikat) mimpi itu akan terbukti dalam kenyataan.
Wabillahi at-taufiq. WashallAllahu ‘ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.
Demikian jawaban Komite Tetap untuk Pembahasan Ilmiah dan Fatwa Kerajaan Saudi Arabia.
Wallahu a’lam.
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 09/Tahun XV/1433H/2012M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196.Kontak Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079]
________
Footnote
[1] Lihat Fatâwâ al-Lajnah ad-Dâ‘imah lil Buhûts al-‘Ilmiyyah wa al-Iftâ‘, Dâr al-‘Ashimah, cet. III, 1419 H I/484-485
[2] Juga diriwayatkan Imam Muslim. Lihat Shahih al-Bukhari dalam Fathu al-Bari, XII/383, no. 6994, dan Shahih Muslim Syarh an-Nawawi, op.cit. XV/27, no.5879
[3] Ibid, Juga Muslim, ibid.
[4] Yang kami lihat dalam Shahih Muslim Syarh an-Nawawi, tahqiq : Khalil Ma’mun Syiha, XV/27-28, no. 5880, justeru di sana terdapat lafazh: “fil yaqazhah/dalam keadaan bangun”. Secara lengkap lafazhnya adalah sebagai berikut:
مَنْ رَآنِي فِى الْمَنَامِ فَسَيَرَانِي فِي الْيَقَظَةِ أَوْ لَكَأَنَّمَا رَآنِي.
Wallahu a’lam
- Home
- /
- B2. Topik Bahasan1 Cinta...
- /
- Melihat Rasûlullâh Shallallahu ‘Alaihi...