Faedah-faedah Hadits Tsauban

FAEDAH-FAEDAH HADITS TSAUBAN

oleh
Ustadz Abu Ismail Muslim Al-Atsari

Sebagian orang menyangka bahwa jika seseorang sudak masuk Islam, mengikrarkan kalimat tauhid Laa ilaaha ila Allah, maka dia sudah bebas dari kemusyrikan. Demikian juga sebagaian yang lain menyangka bahwa di kalangan orang Islam tidak ada kemusyrikan. Sesungguhnya anggapan dan persangkaan di atas tidak benar. Bahkan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberitakan bahwa sebagian umat ini akan menyembah berhala. Inilah sebuah hadits yang shohih, salah satu dalil tegas yang menerangkannya:

عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ زَوَى لِي الْأَرْضَ أَوْ قَالَ إِنَّ رَبِّي زَوَى لِي الْأَرْضَ فَرَأَيْتُ مَشَارِقَهَا وَمَغَارِبَهَا وَإِنَّ مُلْكَ أُمَّتِي سَيَبْلُغُ مَا زُوِيَ لِي مِنْهَا وَأُعْطِيتُ الْكَنْزَيْنِ الْأَحْمَرَ وَالْأَبْيَضَ وَإِنِّي سَأَلْتُ رَبِّي لِأُمَّتِي أَنْ لَا يُهْلِكَهَا بِسَنَةٍ بِعَامَّةٍ وَلَا يُسَلِّطَ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ سِوَى أَنْفُسِهِمْ فَيَسْتَبِيحَ بَيْضَتَهُمْ وَإِنَّ رَبِّي قَالَ لِي يَا مُحَمَّدُ إِنِّي إِذَا قَضَيْتُ قَضَاءً فَإِنَّهُ لَا يُرَدُّ وَلَا أُهْلِكُهُمْ بِسَنَةٍ بِعَامَّةٍ وَلَا أُسَلِّطُ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ سِوَى أَنْفُسِهِمْ فَيَسْتَبِيحَ بَيْضَتَهُمْ وَلَوْ اجْتَمَعَ عَلَيْهِمْ مِنْ بَيْنِ أَقْطَارِهَا أَوْ قَالَ بِأَقْطَارِهَا حَتَّى يَكُونَ بَعْضُهُمْ يُهْلِكُ بَعْضًا وَحَتَّى يَكُونَ بَعْضُهُمْ يَسْبِي بَعْضًا وَإِنَّمَا أَخَافُ عَلَى أُمَّتِي الْأَئِمَّةَ الْمُضِلِّينَ وَإِذَا وُضِعَ السَّيْفُ فِي أُمَّتِي لَمْ يُرْفَعْ عَنْهَا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَلَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَلْحَقَ قَبَائِلُ مِنْ أُمَّتِي بِالْمُشْرِكِينَ وَحَتَّى تَعْبُدَ قَبَائِلُ مِنْ أُمَّتِي الْأَوْثَانَ وَإِنَّهُ سَيَكُونُ فِي أُمَّتِي كَذَّابُونَ ثَلَاثُونَ كُلُّهُمْ يَزْعُمُ أَنَّهُ نَبِيٌّ وَأَنَا خَاتَمُ النَّبِيِّينَ لَا نَبِيَّ بَعْدِي وَلَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي عَلَى الْحَقِّ قَالَ ابْنُ عِيسَى ظَاهِرِينَ ثُمَّ اتَّفَقَا لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللَّهِ

Dari Tsauban, dia berkata: Rasulullah Shalallahu ‘alaihi was salam bersabda: “Sesungguhnya Allah -Rabbku- menghimpunkan bumi untukku, sehingga aku melihat bumi sebelah timur dan baratnya. Dan sesungguhnya kekuasaan umatku akan sampai kepada bagian bumi yang dihimpunkan untukku. Dan aku diberi dua harta simpanan yang berwarna merah dan yang berwarna putih. Dan sesungguhnya aku memohon kepada Rabbku untuk umatku agar Dia tidak membinasakan umatku dengan paceklik yang merata, dan agar Dia tidak menjadikan musuh dari selain mereka menguasai mereka, sehingga musuh itu akan merampas daerah mereka. Dan sesungguhnya Rabbku berkata kepadaku: “Wahai Muhammad, sesungguhnya jika Aku telah menetapkan satu keputusan, maka itu tidak akan ditolak. Dan Aku tidak akan membinasakan mereka (umatmu) dengan paceklik yang merata. Dan Aku tidak akan menjadikan musuh dari selain mereka menguasai mereka, sehingga musuh itu akan merampas daerah mereka, walaupun musuh berkumpul dari berbagai penjuru bumi, sampai sebagian mereka (umatmu) membinasakan sebagian yang lain, dan  sampai sebagian mereka (umatmu) menjadikan tawanan sebagian yang lain. Sesungguhnya yang aku khawatirkan pada umatku adalah imam-imam (tokoh-tokoh panutan) yang  menyesatkan. Dan jika pedang telah dijatuhkan/diletakkan di kalangan umatku, pedang itu tidak akan diangkat dari umatku sampai hari kiamat. Dan waktu kiamat tidak akan datang sampai kabilah-kabilah dari umatku bergabung dengan orang-orang musyrik dan sampai kabilah-kabilah dari umatku menyembah berhala-berhala. Dan sesungguhnya di kalangan umatku akan muncul 30 pendusta, semua mengaku bahwa dia seorang Nabi. Sedangkan aku penutup para Nabi, tidak ada Nabi setelah aku. Dan senantiasa ada sekelompok dari umatku berada di atas kebenaran –Ibnu ‘Isa berkata: “mereka menang”- orang yang menyelisihi mereka tidak akan membahayakan mereka, sampai perintah Allah datang”.  [HR. Abu Dawud, no: 4252; Ahmad 5/278, 284; Al-Baihaqi, no: 3952. Dishahihkan oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani]

Baca Juga  Mukmin dan Pohon Kurma

Fedah-Faedah Hadits
Hadits yang agung ini memiliki banyak sekali faedah, inilah di antaranya:

1. Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam “Sesungguhnya Allah -Rabbku- menghimpunkan bumi untukku, sehingga aku melihat bumi sebelah timur dan baratnya”. Ini merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah yang Dia perlihatkan kepada Nabi dan RosulNya Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

2. Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam “Dan sesungguhnya kekuasaan umatku akan sampai kepada bagian bumi yang dihimpunkan untukku”.

Ini merupakan salah satu mu’jizat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena hadits ini menunjukkan bahwa kekuasaan umat ini akan menyebar ke arah timur dan barat, dan ini telah terjadi. Mulai dari Thonjah di ujung Maroko –bahkan seberang lautan- sampai India, bahkan sebagian Cina. Adapun ke arah selatan dan utara maka sedikit dibandingkan ke arah timur dan barat.[1]

3. Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam “Dan aku diberi dua harta simpanan yang berwarna merah dan yang berwarna putih”.

Penulis kitab An-Nihayah berkata: “Merah yaitu kerajaan Syam, putih yaitu kerajaan Persia. Beliau mengatakan putih untuk Persia karena kulit mereka putih, dan karena harta mereka yang dominan adalah perak. Sebagaimana yang dominan kulit penduduk Syam adalah merah dan harta mereka adalah emas”.

4. Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam “Dan sesungguhnya aku memohon kepada Robbku untuk umatku agar Dia tidak membinasakan umatku dengan paceklik yang merata, dan agar Dia tidak menjadikan musuh dari selain mereka menguasai mereka, sehingga musuh itu akan merampas daerah/wilayah mereka”. Ini menunjukkan kasih sayang Nabi kepada umatnya, sehingga beliau memohonkan kebaikan bagi mereka.

5. Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam “Dan sesungguhnya Rabbku berkata kepadaku: “Wahai Muhammad, sesungguhnya jika Aku telah menetapkan satu keputusan, maka itu tidak akan ditolak”. Ini salah satu dalil tentang iman kepada takdir.

6. Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam “Dan Aku tidak akan membinasakan mereka (umatmu) dengan paceklik yang merata”.

Imam Nawawi berkata: “Yaitu: Aku tidak akan membinasakan mereka (umatmu) dengan paceklik yang mengenai mereka semua, bahkan jika paceklik itu terjadi, hanya pada sedikit daerah dibandingkan dengan negeri-negeri Islam yang lain”. Ini juga menunjukkan dikabulkannya doa pertama ini.

7. Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam “Dan Aku tidak akan menjadikan musuh dari selain mereka menguasai mereka, sehingga musuh itu akan merampas daerah mereka, dst”.

Ini juga menunjukkan dikabulkannya doa kedua dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ini, akan tetapi dengan syarat umat tidak saling berperang dan membinasakan.

8. Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam “Sesungguhnya yang aku khawatirkan pada umatku adalah imam-imam (tokoh-tokoh panutan) yang menyesatkan”.

Ini menunjukkan kekhawatiran Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap imam-imam yang menyesatkan. Yaitu orang-orang yang mengajak menuju bid’ah-bid’ah, kefasikan, dan kemaksiatan. Syaikh Abdurrohman berkata: “Yaitu umaro’, ulama’, dan ahli-ahli ibadah, mereka menghukumi dengan tanpa ilmu sehingga mereka menyesatkan umat”[2].

9. Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam “Dan jika pedang telah dijatuhkan/diletakkan di kalangan umatku, pedang itu tidak akan diangkat dari umatku sampai hari kiamat”.

Baca Juga  Umrah dan Haji Sebagai Penebus Dosa

Syaikh Abdurrahman bin Hasan Alu Syaikh rohimahulloh berkata: “Demikian juga ini telah terjadi. Karena ketika pedang telah jatuh dengan pembunuhan terhadap Utsman, pedang tidak diangkat lagi. Demikianlah akan terjadi sampai hari kiamat. Tetapi terkadang banyak, terkadang sedikit. Dan terjadi di satu tempat dan hilang di tempat yang lain”.[3]

10. Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam “Dan waktu kiamat tidak akan datang sampai kabilah-kabilah dari umatku bergabung dengan orang-orang musyrik”.

Di antaranya adalah yang telah terjadi setelah wafat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam di zaman khilafah Abu Bakar As-Shidiq.

11. Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam “Dan sampai kabilah-kabilah dari umatku menyembah berhala-berhala”.

Ini menunjukkan bahwa banyak sekali di kalangan umat ini yang akan menyembah berhala!

12. Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam “Dan sesungguhnya di kalangan umatku akan muncul 30 pendusta, semua mengaku bahwa dia seorang Nabi”.

Ini merupakan berita Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa di kalangan umat ini akan muncul Nabi-Nabi palsu.

13. Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam “Sedangkan aku penutup para Nabi, tidak Nabi setelah aku”. Ini berarti bahwa setiap pengakuan kenabian atau pengakuan mendapatkan wahyu dari Allah setelah wafatnya beliau merupakan kesesatan dan kedustaan yang nyata. Barangsiapa mengaku sebagai Nabi atau Rosul setelah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka dia seorang pendusta dan kafir. Begitu pula orang yang membenarkannya.

14. Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam “Senantiasa ada sekelompok dari umatku berada di atas kebenaran. Mereka dalam keadaan menang. Orang-orang yang menyelisihi mereka tidak akan membahayakan mereka”.

Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah berkata: “Di dalam hadits ini terdapat ayat (tanda kekuasaan Allah) yang agung, yaitu walaupun mereka (thoifah manshuroh) itu sedikit, namun orang yang tidak menolong mereka dan menyelisihi mereka tidak membahayakan mereka”. Beliau juga berkata: “Kabar gembira bahwa kebenaran tidak akan hilang sama sekali, sebagaimana zaman dahulu al-haq hilang, bahkan tetap ada sekelompok orang yang berada di atas al-haq”.[4] Yakni selama ada thoifah manshuroh ini.

15. Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam “mereka menang”, yaitu menang terhadap ahli batil walaupun dengan hujjah (argumen).[5]

16. Sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam “sampai perintah Allah datang”, yaitu angin wangi yang akan mematikan ruh semua orang beriman, di mana saja berada. Kemudian yang tinggal hanyalah orang-orang yang sangat jahat, dan pada merekalah datangnya hari kiamat[6].

17. Hadits ini merupakan mu’jizat yang sangat besar. Karena hampir semua berita Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ini telah terjadi, padahal semua berita itu merupakan perkara yang sangat jauh menurut umumnya akal manusia.

Maraji’:

  1. Aunul Ma’bud Syarh Abi Dawud.
  2. Syarh-Syarh  kitab At-Tauhid.

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 01/Tahun XX/1437H/2016M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196.Kontak Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079]
_______
Footnote
[1] Lihat Syarah-Syarah Kitab At-Tauhid
[2] Fathul Majid, hlm: 243
[3] Fathul Majid, hlm: 235
[4] Fathul Majid, hlm: 250
[5] ‘Aunul Ma’bud
[6] Fathul Majid, hlm: 248

  1. Home
  2. /
  3. A8. Qur'an Hadits6 Syarah...
  4. /
  5. Faedah-faedah Hadits Tsauban