Salam Rabb (Allah) Kepada Para Penghuni Surga

Salam Rabb (Allah) Kepada Para Penghuni Surga.
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

تَحِيَّتُهُمۡ يَوۡمَ يَلۡقَوۡنَهُۥ سَلَٰمٞۚ وَأَعَدَّ لَهُمۡ أَجۡرٗا كَرِيمٗا [الاحزاب : ٤٤] 

Salam penghormatan kepada mereka (orang-orang mu’min itu) pada hari mereka menemui-Nya ialah:”Salam”; dan Dia menyediakan pahala yang mulia bagi mereka. [Al-Ahzab/33: 44].

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

سَلَٰمٞ قَوۡلٗا مِّن رَّبّٖ رَّحِيمٖ [يس: ٥٨] 

(Kepada mereka dikatakan):”Salam”, sebagai ucapan selamat dari Rabb Yang Maha Penyayang. [Yasin/36: 58].

Bertemu Keridhaan.
Dari Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu anhu.

عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه أن النبي- صلى الله عليه وسلم- قال: «إنَّ اللهَ يَقُولُ لأَهْلِ الجَنَّةِ، يَا أَهْلَ الجَنَّةِ، فَيَقُولُونَ: لَبَّيْكَ رَبَّنَا وَسَعْدَيْكَ، وَالخَيْرُ فِي يَدَيكَ، فَيَقُولُ: هَلْ رَضِيْتُمْ؟ فَيَقُولُونَ: وَمَا لَنَا لا نَرْضَى يَا رَبِّ وَقَدْ أَعْطَيْتَنَا مَا لَمْ تُعْطِ أَحَداً مِنْ خَلْقِكَ فَيَقُولُ: أَلَا أُعْطِيكُمْ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ؟ فَيَقُولُونَ: يَا رَبِّ وَأَيُّ شَيْءٍ أَفْضَلُ مِنْ ذَلِكَ؟ فَيَقُولُ: أُحِلُّ عَلَيْكُمْ رِضْوَانِي، فَلا أَسْخَطُ عَلَيْكُمْ بَعْدَهُ أَبَداً». متفق عليه

Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda: “Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman kepada penghuni surga, ‘Wahai penghuni surga.’ Mereka menjawab, ‘(Kami) memenuhi panggilan-Mu wahai Rabb kami, kebaikan ada di Tangan-Mu. Dia Subhanahu wa Ta’ala berfirman, ‘Apakah kamu ridha?’ Mereka menjawab, ‘Bagaimana kami tidak ridha wahai Rabb kami, Engkau telah memberikan kepada kami apa-apa yang tidak pernah Engkau berikan kepada seseorang dari makhluk Engkau.’ Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, ‘Maukah Engkau Ku-berikan yang lebih utama dari semua itu?’ Mereka menjawab, ‘Wahai Rabb, apakah yang lebih utama dari semua itu?’ Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, ‘Aku tempatkan kepadamu ridha-Ku, maka Aku tidak akan marah kepada-Mu selama-lamanya sesudahnya.” Muttafaqun ‘alaih.[1]

اللهم ارض عنا، وعن والدينا، وأهلينا، والمسلمين أجمعين، وأدخلنا برحمتك في جنات النعيم

Ya Allah Subhanahu wa Ta’ala, ridhailah kami, kedua orang tua kami, keluarga kami dan semua kaum muslimin, dan masukkanlah kami dengan rahmat-Mu di dalam surga yang penuh kenikmatan.

Barisan Penghuni Surga.
Burairah Radhiyallahu anhu berkata.

عن بريدة رضي الله عنه قال: قال رسول الله- صلى الله عليه وسلم-: «أَهْلُ الجَنَّةِ عِشْرُونَ وَمِائَةُ صَفٍّ، ثَمَانُونَ مِنْهَا مِنْ هَذِهِ الأُمَّةِ، وَأَرْبَعُونَ مِنْ سَائِرِ الأُمَمِ». أخرجه الترمذي وابن ماجه.

Bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Penghuni surga terdiri dari seratus dua puluh (120) shaf (baris). Delapan puluh (80) darinya berasal dari umat ini dan empat puluh (40) dari semua umat.” HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah.[2]

Ukuran umat Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam di Dalam Surga.
Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu anhu berkata.

Baca Juga  Termasuk Perkara-Perkara Iman

عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال: كنا مع النبي- صلى الله عليه وسلم- في قُبَّةٍ فقال: «أَتَرْضَونَ أَنْ تَكُونُوا رُبُعَ أَهْلِ الجَنَّةِ؟» قلنا نعم قال: «أَتَرْضَونَ أَنْ تَكُونُوا ثُلُثَ أَهْلِ الجَنَّةِ؟» قلنا نعم، قال: «أَتَرْضَونَ أَنْ تَكُونُوا شَطْرَ أَهْلِ الجَنَّةِ؟» قلنا: نعم، قال: «إنِّي لأَرْجُو أَنْ تَكُونُوا شَطْرَ أَهْلِ الجَنَّةِ، وَذَلِكَ أَنَّ الجَنَّةَ لا يَدْخُلُهَا إلَّا نَفْسٌ مُسْلِمَةٌ، وَمَا أَنْتُمْ فِي أَهْلِ الشِّرْكِ إلَّا كَالشَّعْرَةِ البَيْضَاءِ فِي جِلْدِ الثَّورِ الأَسْوَدِ، أَوْ كَالشَّعْرَةِ السَّوْدَاءِ فِي جِلْدِ الثَّورِ الأَحْمَرِ». متفق عليه.

‘Kami bersama Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam di dalam kubah, Beliau bersabda: “Apakah kamu senang menjadi seperempat (1/4) penghuni surga? Kami menjawab, ‘Ya.’ Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallan bersabda: “Apakah kamu senang menjadi sepertiga (1/3) penghuni surga?’ Kami menjawab, ‘Ya.’ Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Apakah kamu senang menjadi setengah (1/2) penghuni surga?’ Kami menjawab, ‘Ya.’ Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sungguh aku berharap agar kamu menjadi setengah (1/2) penghuni surga. Hal itu sesungguhnya tidak bisa memasuki surga selain jiwa yang muslim (berserah diri). Tiadalah kalian dibandingkan kaum musyrik kecuali bagaikan rambut putih di kulit sapi yang hitam, atau seperti rambut/bulu yang hitam di kulit sapi yang merah.” Muttafaqun ‘alaih.[3]

Penghuni Surga.
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أُوْلَٰٓئِكَ أَصۡحَٰبُ ٱلۡجَنَّةِۖ هُمۡ فِيهَا خَٰلِدُونَ [البقرة: ٨٢] 

Dan orang-orang yang beriman serta beramal saleh, mereka itu penghuni surga, mereka kekal di dalamnya. [Al-Baqarah/2: 82].

Dari ‘Iyadh bin Himar Radhiyallahu anhu.

عن عياض بن حمار رضي الله عنه أن رسول الله- صلى الله عليه وسلم- قال: «.. وَأَهْلُ الجَنَّةِ ثَلاثَةٌ: ذُو سُلْطَانٍ مُقْسِطٌ مُتَصَدِّقٌ مُوَفَّقٌ، وَرَجُلٌ رَحِيْمٌ رَقِيقُ القَلْبِ لِكُلِّ ذِي قُرْبَى وَمُسْلِمٍ، وَعَفِيفٌ مُتَعَفِّفٌ ذُو عِيَالٍ..». أخرجه مسلم.

Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Penghuni surga ada tiga: (1)Pemilik kekuasaan yang adil, bersedekah, lagi diberi taufik, (2)laki-laki yang penyayang, berhati lembut bagi setiap kerabat dan setiap muslim, (3)orang yang suci, menjaga diri, lagi memiliki keluarga…” HR. Muslim.[4]

Dari Haritsah bin Wahb Radhiyallahu anhu.

عن حارثة بن وهب رضي الله عنه أنه سمع النبي- صلى الله عليه وسلم- قال: «أَلا أُخْبِرُكُمْ بِأَهْلِ الجَنَّةِ؟» قالوا: بَلَى، قال- صلى الله عليه وسلم-: «كُلُّ ضَعِيفٍ مُتَضَعِّفٍ لَو أَقْسَمَ عَلَى اللهِ لأَبَرَّهُ…». متفق عليه

Sesungguhnya dia mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Maukah kamu kukabarkan tentang penghuni surga?’ Mereka menjawab, ‘Tentu.’ Beliau bersabda: “Yaitu setiap orang yang lemah lagi dipandang lemah, yang jika bersumpah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala niscaya Dia Subhanahu wa Ta’ala mengabulkannya…” Muttafaqun ‘alaih.[5]

Baca Juga  Beriman Kepada Kitab-Kitab

Kebanyakan Penghuni Surga.

عن عمران بن حصين رضي الله عنه عن النبي- صلى الله عليه وسلم- قال: «اطَّلَعْتُ فِي الجَنَّةِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا الفُقَرَاءَ، وَاطَّلَعْتُ فِي النَّارِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ». متفق عليه.

Dari ‘Imran bin Hushain Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau bersabda: “Aku menengok dalam surga, maka aku melihat mayoritas penghuninya adalah orang-orang fakir, dan aku menengok neraka, maka aku melihat mayoritas penghuninya adalah wanita.”[6]

Orang Terakhir yang Memasuki Surga.

عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه قال: قال رسول الله- صلى الله عليه وسلم-: «إنَّ آخِرَ أَهْلِ الجَنَّةِ دُخُولاً الجَنَّةَ، وَآخِرَ أَهْلِ النَّارِ خُرُوجاً مِنَ النَّارِ: رَجُلٌ يَخْرُجُ حَبْواً، فَيَقُولُ لَهُ رَبُّهُ: ادْخُلِ الجَنَّةَ، فَيَقُولُ: رَبِّ، الجَنَّةُ مَلأى، فَيَقُولُ لَهُ ذَلِكَ ثَلاثَ مَرَّاتٍ، فَكُلَّ ذَلِكَ يُعيدُ عَلَيهِ: الجَنَّةُ مَلأى، فَيَقُولُ: إنَّ لَكَ مِثْلَ الدُّنْيَا عَشْرَ مِرَارٍ». متفق عليه

Dari Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu anhu, ia berkata, ‘Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya penghuni surga yang terakhir masuk surga dan penghuni neraka yang terakhir keluar dari neraka adalah seorang laki-laki yang keluar merangkak, Rabb-nya berfirman kepadanya: ‘Masuklah ke surga.’ Ia menjawab, ‘Rabb, surga sudah penuh.’ Allah Subhanahu wa Ta’ala mengatakan hal itu kepadanya sebanyak tiga kali. Semua itu ia mengulangi ucapannya: Surga sudah penuh. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, ‘Sesungguhnya bagimu seperti dunia sepuluh kali lipat.” Muttafaqun ‘alaih.[7]

[Disalin dari مختصر الفقه الإسلامي   (Ringkasan Fiqih Islam Bab :  Tauhid dan keimanan التوحيد والإيمان ). Penulis Syaikh Muhammad bin Ibrahim At-Tuwaijri  Penerjemah Team Indonesia islamhouse.com : Eko Haryanto Abu Ziyad dan Mohammad Latif Lc. Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah. IslamHouse.com 2012 – 1433]
________
Footnote
[1]  Muttafaqun ‘alaihi. HR. Bukhari No. 6549 dan Muslim No. 2829 dan ini adalah lafazhnya.
[2]  Shahih/ HR. At-Tirmidzi No. 2546 dan ini adalah lafazhnya, Shahih Sunan Tirmizi no 2065, Ibnu Majah no. 4289, Shahih Sunan Ibnu Majah No. 3462.
[3]  Muttafaqun ‘alaih HR. Bukhari No 6528 dan ini adalah lafazhnya, dan Muslim No 221.
[4]  HR. Muslim No. 2865.
[5]  HR. Bukhari No. 4918 dan Muslim No. 2853 dan ini adalah lafazhnya.
[6]  Muttafaqun ‘alaih HR. Bukhari No. 3241 dan ini adalah lafazhnya, dan Muslim No. 2737.
[7]  Muttafaqun ‘alaih HR. Bukhari No. 7511 dan ini adalah lafazhnya, dan Muslim No. 186.

  1. Home
  2. /
  3. A8. Ringkasan Fiqih Islam...
  4. /
  5. Salam Rabb (Allah) Kepada...