Mengapa Mencintai Allah dan Rasul-Nya?

MENGAPA MENCINTAI ALLAH DAN RASUL-NYA?

Mencinta Allâh Azza wa Jalla dan dicintai Allâh Azza wa Jalla adalah idaman setiap manusia yang beriman kepada-Nya. Dalam sebuah riwayat disebutkan:

عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَجُلًا مِنْ أَهْلِ الْبَادِيَةِ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَتَى السَّاعَةُ قَائِمَةٌ قَالَ وَيْلَكَ وَمَا أَعْدَدْتَ لَهَا قَالَ مَا أَعْدَدْتُ لَهَا إِلَّا أَنِّي أُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ قَالَ إِنَّكَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ فَقُلْنَا وَنَحْنُ كَذَلِكَ قَالَ نَعَمْ فَفَرِحْنَا يَوْمَئِذٍ فَرَحًا شَدِيدًا

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu, ada seorang lelaki dari pedalaman mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu bertanya, “Wahai Rasûlullâh! Kapankah hari kiamat tiba? Rasûlullâh n menjawab, “Celaka kamu! Apa yang telah engkau persiapkan untuk menyambut kedatangannya?” Lelaki tadi menjawab, “Saya tidak mempersiapkan apa-apa, hanya saja saya mencintai Allâh Azza wa Jalla dan Rasul-Nya.” Mendengar ini, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam  menjawab, “Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.” (Anas mengatakan) Kami bertanya, “Apakah kami juga?” Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Ya.” (Anas mengatakan, “Ketika itu, kami merasa sangat bahagia.” (HR. Al-Bukhari)

Dalam riwayat lain, ketika orang itu ditanya tentang apa yang telah dipersiapkan untuk menyambut kedatangan hari kiamat? Orang itu menjawab:

مَا أَعْدَدْتُ لَهَا مِنْ كَثِيرِ صَلَاةٍ وَلَا صَوْمٍ وَلَا صَدَقَةٍ وَلَكِنِّي أُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ قَالَ أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ

Saya tidak mempersiapkan shalat yang banyak juga puasa yang banyak, tidak juga shadaqah yang banyak, akan tetapi saya mencintai Allâh Azza wa Jalla dan Rasul-Nya.” (mendengar ini) Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.” (HR. Al-Bukhâri)

Siapa yang tidak berbunga-bunga hatinya mendengar langsung sabda Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas. Kebahagiaan yang tidak bisa dilukiskan dengan untaian kalimat, pastilah dirasakan oleh para Shahabat kala itu. Oleh karena itu, Anas Radhiyallahu anhu mengatakan:

فَأَنَا أُحِبُّ اللهَ وَرَسُوْلَهُ وَأَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ فَأَرْجُوْ أَنْ أَكُوْنَ مَعَهُمْ وَإِنْ لَمْ أَعْمَلُ بِأَعْمَالِهِمْ

Baca Juga  Macam-Macam Tawakal

Saya mencintai Allâh dan Rasul-Nya juga Abu Bakr dan Umar! Saya berharap bisa bersama mereka meskipun saya tidak bisa berbuat sebagaimana mereka berbuat (HR. Muslim)

Jika cinta kepada Allâh Azza wa Jalla dan Rasul-Nya tidak mempunyai kelebihan dan keutamaan yang lain selain yang disebutkan di atas, maka ini saja sudah cukup untuk menjadi motivator bagi siapapun yang beriman untuk mencintai Allâh Azza wa Jalla dan Rasul-Nya. Apalagi jika kecintaan itu mempunyai kelebihan-kelebihan yang lain, diantaranya:

1. Kecintaan kepada Allâh Azza wa Jalla akan mengundang cinta Allâh Azza wa Jalla kepadanya.
Allâh Azza wa Jalla berfirman:

قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Katakanlah (hai Muhāmmad), ‘Jika kalian (benar-benar) mencintai Allâh maka ikutilah aku, niscaya Allâh akan mencintai kalian dan Allâh akan mengampuni dosa-dosa kalian, dan Allâh Māhapengampun lagi Mahapenyayang” (Al-‘Imrân/3:31)

Jika seseorang berhasil meraih cinta Allâh Azza wa Jalla , maka Allâh Azza wa Jalla mengabulkan semua permiantaannya. Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam hadits qudsi:

وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيهِ ، وَمَا يَزالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ ، فَإِذَا أحْبَبْتُهُ ، كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ ، وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ ، ويَدَهُ الَّتي يَبْطِشُ بِهَا ، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا وَإنْ سَألَنِي أعْطَيْتُهُ ، وَلَئِن اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ

Dan tidaklah seorang hamba mendekat kepada-Ku; yang lebih aku cintai daripada apa-apa yang telah Aku fardhukan kepadanya. Hamba-Ku terus-menerus mendekat kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah hingga Aku pun mencintainya. Bila Aku telah mencintainya, maka Aku pun menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, menjadi penglihatannya yang ia pakai untuk melihat, menjadi tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan menjadi kakinya yang ia pakai untuk berjalan. Bila ia meminta kepada-Ku, Aku pun pasti memberinya. Dan bila ia meminta perlindungan kepada-Ku, Aku pun pasti akan melindunginya.” (HR. Al-Bukhâri 6502 Fat-hul Bârî (11/348)

Baca Juga  Hati-hati !

2. Orang yang mencintai Allâh Azza wa Jalla akan merasakan manisnya keimanan
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

عَنْ أَنَسِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ

Dari Anas Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada tiga sifat, barangsiapa yang memilikinya maka dia akan merasakan manisnya iman yaitu  (pertama) menjadikan Allâh dan rasul-Nya lebih dicintai daripada selain keduanya, (kedua) mencintai orang lain semata-mata karena Allâh, dan (ketiga) dia merasa benci untuk kembali kepada kekafiran setelah diselamatkan oleh Allâh sebagaimana dia tidak suka (benci) untuk dilemparkan ke dalam api” (HR. Al-Bukhâri dan Muslim)

Bagaimana meraih cinta Allâh Azza wa Jalla?
Banyak cara untuk meraih cinta Allâh Azza wa Jalla , selain berdoa kepada Allâh Azza wa Jalla agar dicintai oleh Allâh Azza wa Jalla ada juga amalan-amalan yang jika dilakukan akan mendatangkan cinta-Nya.

Ibnul Qayyim rahimahullah membawakan sepuluh cara untuk meraih cinta Allâh Azza wa Jalla , namun karena keterbatasan halaman dan lain sebagainya, pada edisi keenam ini, kami menghadirkan lima sebab atau lima cara meraih cinta Allâh Azza wa Jalla. Lima yang berikutnya, insya Allâh Azza wa Jalla akan kami sajikan pada edisi-edisi berikutnya dalam rubrik Tazkiyatunnufus.

Semoga sajian kami bermanfaat untuk kita semua di dunia dan di akhirat.

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 06/Tahun XXI/1438H/2017M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196.Kontak Pemasaran 085290093792, 08121533647, 081575792961, Redaksi 08122589079]

  1. Home
  2. /
  3. A9. Fiqih Dakwah Tazkiyah...
  4. /
  5. Mengapa Mencintai Allah dan...