Pengakuan Tentang Sesatnya Syi’ah
DAFTAR ISI
- Pengakuan Haidar Bagir Tentang Sesatnya Syiah
- Sunnah dan Syi’ah, Bersandingan? Mustahil
- Bersyukur Tidak Menjadi Penganut Syi’ah
- Kekejaman Kaum Syiah Terhadap Ahlu Sunnah
- Strategi Syi’ah Untuk Meruntuhkan Islam dan Kaum Muslimin
Sepak Terjang Syi’ah Di Indonesia
- Abdullah bin Saba’ Bukan Tokoh Fiktif
- Membandingkan Syî’ah dan Khawârij
- Kesamaan Antara Agama Syi’ah Dengan Tharikat Sufiyyah
- Syiah dan Batiniyah, Pencetus Budaya Pengagungan Kubur
- Zanadiqah Menyelusup Lewat Syi’ah
- Sekilas Tentang Pemikiran Khumaini
Tidak asing lagi bagi kita bahwa membongkar segala bentuk kesesatan dan para pelakunya merupakan suatu kewajiban berdasarkan ijma’ kaum muslim sampai akhir zaman.
Suatu ketika dikatakan kepada Imam Ahmad Bin Hambal: “Manakah yang lebih engkau senangi orang yang berpuasa, shalat dan beri’tikaf ataukah orang yang membicarakan ahlu bid’ah?” Maka ia menjawab: “Kalau ia shalat dan ber’itikaf maka itu (hanya) kembali ke dirinya sendiri sedangkan kalau ia berbicara tentang ahlu bid’ah maka itu untuk kaum muslimin. Dan itulah yang lebih utama.”
Begitu jauh firqah Syi’ah (yang sekarang menyebut diri sebagai Ahli Bait untuk mengelabuhi umat Islam-red) menyimpang dari nash-nash yang telah di gariskan oleh syariat. Sehingga diantaranya mereka mangatakan bahwa Karbala lebih utama dari Ka’bah, berziarah ke Karbela pada hari Arafah lebih utama dari hari semuanya, ziarah ke makam Husain merupakan amalan yang paling utama. Dan ucapan-ucapan kufur lainnya yang menunjukan bahwa mereka telah terjerumus ke dalam kesesatan yang nyata. Mereka tempuh segala cara dalam rangka mematikan cahaya Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan syubhat dan syahwat yang mereka lontarkan. Maka jelaslah bahwa mereka adalah musuh-musuh Allah Subhanahu wa Ta’ala yang wajib kita perangi dengan segenap kemampuan.
- Home
- /
- A1. Headline Almanhaj
- /
- Pengakuan Tentang Sesatnya Syi’ah