Fadhilah Dzikir
FADHILAH DZIKIR.
BAB IV AZKAR
- Fadhilah Dzikir.
- Dzikir Pagi dan Petang.
- Dzikir Mutlaq.
- Dzikir Muqayyad.
- Doa dan Dzikir yang Dapat Melindungi Diri Dari Setan
- Terapi Sihir dan Kesurupan.
- Ruqyah A’in.
Sunah Nabi shallallahu `alaihi wasallam dalam berdzikir.
Nabi shallallahu `alaihi wasallam adalah orang yang berdzikir paling sempurna, beliau berdzikir kepada Allah setiap saat dan keadaan, seluruh ucapannya hanya seputar dzikir, perintah, larangan dan syariatnya merupakan dzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam meberitakan tentang Asma, sifat, perbuatan dan hukum Allah juga merupakan dzikir. Beliau bertahmid, bertasbih, mengagungkan, menyanjung, meminta, berdoa, takut dan harap kepada Allah semuanya itu merupakan dzikir kepada-Nya.
Dalam bab ini saya akan menjelaskan dzikir-dzikir yang terdapat dalam Al Quran dan Sunah Nabi.
Dzikrullah adalah ibadah yang paling ringan, paling mudah, paling agung dan paling utama. Karena gerak lidah adalah gerakan yang paling ringan. Dan Allah telah menjanjikan karunia dan pahala khusus yang tidak terdapat dalam amalan lain.
Sifat Dzikir dan Doa.
Hukum asal dzikir dan doa adalah dengan suara pelan. Maka menjaharkan dzikir dan doa merupakan pengecualian yang juga harus bedasarkan syariat.
Allah Taala berfirman:
وَٱذۡكُر رَّبَّكَ فِي نَفۡسِكَ تَضَرُّعٗا وَخِيفَةٗ وَدُونَ ٱلۡجَهۡرِ مِنَ ٱلۡقَوۡلِ بِٱلۡغُدُوِّ وَٱلۡأٓصَالِ وَلَا تَكُن مِّنَ ٱلۡغَٰفِلِينَ [الاعراف: ٢٠5]
Dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. [Al A’raaf/7: 25].
Allah Taala berfirman:
ٱدۡعُواْ رَبَّكُمۡ تَضَرُّعٗا وَخُفۡيَةًۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلۡمُعۡتَدِينَ [الاعراف: ٥5]
Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. [Al A’raaf/7: 55]
Faedah Dzikrullah Azza wa Jalla.
Berdzikir memiliki faedah yang sangat banyak dan besar, diantaranya:
- Allah menjadi ridha, mengusir setan, memudahkan hal yang sulit, meringankan hal yang berat, membuang keburukan, menghilangkan gundah gulana dalam jiwa, menguatkan jiwa dan raga, memberi cahaya kepada jiwa dan wajah, membawa rizki, menyirnakan rasa takut dan dzikir adalah tanaman di surga.
- Dzikir menghapus dosa serta melenyapkannya, menyelamatkan diri dari azab Allah, membuang tabir penghalang antara hamba dan Rabbnya, membuat hamba selalu ingat kepada Rabbnya, menimbulkan mahabbah kepada Allah, berserah diri kepada-Nya, hampir dengan-Nya. Dzikrullah memberikan pelakunya kekuatan, wibawa, kebesaran jiwa dan cahaya. Dzikrullah juga sebab turunnya ketenangan dan rahmat untuk pelakunya, para malaikat mengitarinya, Allah membanggakan pelakunya di hadapan para malaikat. Karena itulah Allah memerintahkan kita agar selalu berdzikir.
Allah Taala berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱذۡكُرُواْ ٱللَّهَ ذِكۡرٗا كَثِيرٗا ٤١ وَسَبِّحُوهُ بُكۡرَةٗ وَأَصِيلًا [الاحزاب : ٤١، ٤٢]
Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang. [Al Ahzab/33: 41-42].
Al Baqiyat Shalihat.
Subhanallah (سبحان الله ) : Maknanya; mensucikan Allah dari segala aib dan kekurangan, menafikan sekutu-Nya dalam hal rububiyyah dan uluhiyyah serta menafikan hal yang serupa dalam Asma dan sifat-Nya.
Alhamdulillah (الحمد لله) : Maknanya; menetapkan seluruh pujian untuk-Nya. Hanya Dia-lah yang terpuji dalam hal zat, Asma dan Sifat-Nya, Dia-lah yang terpuji atas perbuatan, nikmat agama dan syariat-Nya.
Laailaha illa Allah (لا إله إلا الله) : Maknanya; tidak ada sesembahan yang hak selain Allah, kalimat ini menafikan beribadah kepada makhluk serta menetapkan ibadah hanya untuk Allah semata tidak ada sekutu bagi-Nya.
Allahu Akbar (الله أكبر) : Maknanya; menetapkan seluruh sifat keagungan , kebesaran dan keangkuhan pd Allah semata tidak ada sekutu bagi-Nya.
Laa haula wala quwwata illa billah (لا حول ولا قوة إلا بالله) : Maknanya; bahwa Allah semata pemilik daya dan upaya, tidak ada yang dapat mengubah suatu keadaan selain Allah dan tidak mungkin kita melakukan suatu pekerjaan tanpa pertolongan Allah.
Fadhilah Dzikrullah.
Allah taala berfirman.
فَٱذۡكُرُونِيٓ أَذۡكُرۡكُمۡ وَٱشۡكُرُواْ لِي وَلَا تَكۡفُرُونِ [البقرة: ١٥٢]
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. [Al Baqarah/2: 152]
Allah Taala berfirman:
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَتَطۡمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكۡرِ ٱللَّهِۗ أَلَا بِذِكۡرِ ٱللَّهِ تَطۡمَئِنُّ ٱلۡقُلُوبُ [الرعد: ٢٨]
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.[Ar Ra’ad/13 : 28]
Allah Taala berfirman:
وَٱلذَّٰكِرِينَ ٱللَّهَ كَثِيرٗا وَٱلذَّٰكِرَٰتِ أَعَدَّ ٱللَّهُ لَهُم مَّغۡفِرَةٗ وَأَجۡرًا عَظِيمٗا [الاحزاب : ٣٥]
laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. [Al Ahzab/33: 35].
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله- صلى الله عليه وسلم-: يَقُولُ الله تَعَالَى: أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي، وَأَنَا مَعَهُ إذَا ذَكَرَنِي، فَإنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي، وَإنْ ذَكَرَنِي فِي مَلإٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلإٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ، وَإنْ تَقَرَّبَ شِبراً إلَيَّ تَقَرَّبْتُ إلَيهِ ذِرَاعاً، وَإنْ تَقَرَّبَ إلَيَّ ذِرَاعاً تَقَرَّبْتُ إلَيهِ بَاعاً، وَإنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً.
Dari Abu Huraira Radhiyallahu `anhu, dari Rasulullah Shallallahu `alaihi wa sallam, bahwa ia bersabda: ” Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Allah Ta’ala berfirman: “Aku memberi hamba-Ku balasan sesuai dengan dugaannya terhadap-Ku, dan Aku selalu bersamanya bila dia berzikir kepada-Ku, jika ia berzikir kepada-Ku di saat sendiri, maka Aku menyebutnya sendiri, dan jika ia berzikir kepada-Ku di khalayak ramai maka Aku menyebutnya di khalayak ramai yang lebih baik daripada mereka, Bila ia mendekatkan diri kepada-Ku sejengkal, aku akan mendekatinya sehasta, dan apabila ia mendekatkan diri kepada-Ku sehasta, Aku mendekat kepadanya sedepa, dan apabila ia mendatangi-Ku dengan berjalan Aku mendatanginya dengan berlari.” Muttafaq ’alaih. [1]
عن أبي موسى رضي الله عنه قال: قال رسول الله- صلى الله عليه وسلم-: «مَثَلُ الَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِي لا يَذْكُرُ رَبَّهُ مَثَلُ الحَيِّ وَالمَيِّتِ». أخرجه البخاري
Dari Abu Musa Al Asy’ari Radhiyallahu `anhu, dari Nabi Shallallahu `alaihi wa sallam, ia bersabda : “Perumpamaan orang yang berzikir kepada Rabbnya dan orang yang tidak berzikir seperti orang yang hidup dan mayit”. HR. Bukhari. [2]
Fadhilah Majlis Dzikir
عن الأغر أبي مسلم أنه قال: أشهد على أبي هريرة وأبي سعيد الخدري رضي الله عنهما أنهما شهدا على النبي- صلى الله عليه وسلم- أنه قال: «لا يَقْعُدُ قَومٌ يَذْكُرُونَ الله عَزَّ وَجَلَّ إلا حَفَّتْهُمُ الملائِكَةُ، وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ، وَنَزَلَتْ عليهمُ السَّكِينةُ، وَذَكَرَهُمُ الله فِيْمَنْ عِنْدَهُ». أخرجه مسلم
Dari Al Aghar Abu Muslim bahwa ia bersaksi atas Abu Huraira dan dari Abu Sa’id Al Khudri Radhiyallahu `anhuma bahwa keduanya bersaksi atas Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda: “Tidak suatu kaum duduk lalu berzikir kepada Allah melainkan para malaikat mengitari mereka dan rahmat meliputi mereka dan ketenangan turun di tengah mereka, dan Allah menyebut mereka dihadapan mahluk yang ada di sisi-Nya”. HR. Muslim. [3]
Wajib Dzikrullah dan Shalawat Nabi shallallahu `alaihi wa sallam Dalam Setiap Majlis.
Allah Taala berfirman.
وَٱذۡكُرِ ٱسۡمَ رَبِّكَ وَتَبَتَّلۡ إِلَيۡهِ تَبۡتِيلٗا [المزمل: ٨]
Sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadatlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan. [Al Muzammil/73: 8]
عن أبي هريرة رضي الله عنه أن النبي- صلى الله عليه وسلم- قال: «مَا جَلَسَ قَومٌ مَجْلِساً لَمْ يَذْكُرُوا الله فِيهِ، وَلَمْ يُصَلُّوا عَلَى نَبِيِّهِمْ، إلا كَانَ عَلَيهِمْ تِرَةً، فَإنْ شَاءَ عَذَّبَهُمْ، وَإنْ شَاءَ غَفَرَ لَهُمْ». أخرجه أحمد والترمذي
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu `anhu bahwa Nabi Shallallahu `alaihi wa sallam, ia bersabda : “Setiap kaum yang duduk di sebuah majelis, mereka tidak berzikir kepada Allah dalam majelis tersebut dan tidak bershalawat kepada nabi melainkan mereka bernilai kurang, jika Allah mau Ia mengazab mereka, dan jika Allah mau Ia mengampuni mereka”. HR. Ahmad dan Tarmizi. [4]
عن أبي هريرة رضي الله عنه أن النبي- صلى الله عليه وسلم- قال: «مَا مِنْ قَومٍ يَقُومُونَ مِنْ مَجْلِسٍ لا يَذْكُرُونَ الله فِيهِ إلَّا قَامُوا عَنْ مِثْلِ جِيفَةِ حِمَارٍ، وَكَانَ لَهُمْ حَسْرَةً». أخرجه أبو داود والترمذي.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu `anhu, ia berkata: “Rasulullah Shallallahu `alaihi wa sallam bersabda: “Setiap suatu kaum yang berdiri dari sebuah majelis dan mereka tidak berzikir kepada Allah dalam majelis tersebut melainkan mereka berdiri seperti dari bangkai keledai dan mereka akan menyesal”. HR. Abu Daud dan Tarmizi. [5]
Fadhilah Selalu Berdzikir Kepada Allah.
Allah taala berfirman:
إِنَّ فِي خَلۡقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَٱخۡتِلَٰفِ ٱلَّيۡلِ وَٱلنَّهَارِ لَأٓيَٰتٖ لِّأُوْلِي ٱلۡأَلۡبَٰبِ ١٩٠ ٱلَّذِينَ يَذۡكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمٗا وَقُعُودٗا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمۡ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلۡقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ رَبَّنَا مَا خَلَقۡتَ هَٰذَا بَٰطِلٗا سُبۡحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ [ال عمران: ١٩٠، ١٩١]
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. [Ali Imran/3: 190-191].
Allah Taala berfirman:
فَإِذَا قُضِيَتِ ٱلصَّلَوٰةُ فَٱنتَشِرُواْ فِي ٱلۡأَرۡضِ وَٱبۡتَغُواْ مِن فَضۡلِ ٱللَّهِ وَٱذۡكُرُواْ ٱللَّهَ كَثِيرٗا لَّعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ [الجمعة: ١٠]
Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. [Al Jumu’ah/62: 10]
عن عبد الله بن بسر رضي الله عنه أن رجلاً قال: يا رسول الله إنَّ شرائع الإسلام قد كثرت عَلَيَّ فأخبرني بشيء أَتَشَبَّثُ به قال: «لا يَزَالُ لِسَانُكَ رَطْباً مِنْ ذِكْرِ الله». أخرجه الترمذي وابن ماجه.
Dari Abdullah bin Busr Radhiyallahu `anhu, bahwa seorang lelaki berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya syariat islam sangat banyak, beritahu aku satu yang bisa kupegang”, ia bersabda: “Hendaklah lidahmu selalu basah dengan zikrullah”. HR. Tarmizi dan Ibnu Majah. [6]
عن أبي الدرداء رضي الله عنه قال: قال النبي- صلى الله عليه وسلم-: «أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِخَيرِ أَعْمَالِكُمْ، وَأزْكَاهَا عِنْدَ مَلِيكِكُمْ، وَأَرْفَعِهَا فِي دَرَجَاتِكُمْ، وَخَيرٌ لَكُمْ مِنْ إنْفَاقِ الذَّهَبِ وَالوَرِقِ، وَخَيرٌ لَكُمْ مِنْ أَنْ تَلْقَوْا عَدُوَّكُمْ فَتَضْرِبُوا أَعْنَاقَهُمْ وَيَضْرِبُوا أَعْنَاقَكُمْ» قَالُوا: بَلَى قَالَ: «ذِكْرُ الله تعالى». أخرجه الترمذي وابن ماجه
Dari Abu Darda Radhiyallahu `anhu, ia berkata: “Rasulullah Shallallahu `alaihi wa sallam bersabda: “Maukah aku beri kabar kalian dengan amalan kalian yang terbaik, paling suci di sisi penguasa kalian, paling meninggikan derajat kalian, lebih baik bagi kalian daripada menginfakkan emas dan perak, lebih baik bagii kalian daripada kalian bertemu musuh kalian (kafir) lalu kalian menebas leher mereka dan merekapun menebas leher kalian?”, para sahabat berkata : “Tentu”, ia bersabda : “Berzikir kepada Allah Ta’ala”. HR. Tarmizi dan Ibnu Majah. [7]
عن عائشة رضي الله عنها قالت: كَانَ النَّبِيُّ- صلى الله عليه وسلم- يَذْكُرُ الله عَلَى كُلِّ أَحْيَانِهِ. أخرجه مسلم.
Dari `Aisyah Radhiyallahu `anha, ia berkata : “Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam selalu berdzikir kepada Allah Ta’ala dalam segala keadaan”. HR. Muslim. [8]
[Disalin dari مختصر الفقه الإسلامي (Ringkasan Fiqih Islam Bab : Fiqih Al-Qur’an dan Sunnah (Keutamaan Amal, Adab, Dzikir dan Doa-Doa) فقه القرآن والسنة في الفضائل والأخلاق والآداب والأذكار والأدعية ). Penulis Syaikh Muhammad bin Ibrahim At-Tuwaijri Penerjemah Team Indonesia islamhouse.com : Eko Haryanto Abu Ziyad dan Mohammad Latif Lc. Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah. IslamHouse.com 2012 – 1433]
_______
Footnote
[1] Muttafaq alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist : 7405 dan Muslim no hadist : 2675.
[2] Diriwayatkan oleh Bukhari no hadist : 6407.
[3] Diriwayatkan oleh Muslim no hadist : 2700.
[4] Hadist shahih diriwayatkan oleh Ahmad no hadist : 9580 dan Tirmizi no hadist : 3380.
[5] Hadist shahih diriwayatkan oleh Abu Daud no hadist : 4855 dan Tirmizi no hadist : 3380.
[6] Hadist shahih diriwayatkan oleh Tirmizi no hadist : 3375 dan Ibnu Majah no hadist : 3793.
[7] Hadist shahih diriwayatkan oleh Tirmizi no hadist : 3377 dan Ibnu Majah no hadist : 3790.
[8] Diriwayatkan oleh Muslim no hadist : 373.
- Home
- /
- A8. Ringkasan Fiqih Islam...
- /
- Fadhilah Dzikir