Belajar Dari Tragedi Yaman dan Suriah

DAFTAR ISI

  1. Belajar Dari Tragedi Yaman
  2. Bantulah Saudara Kita Ahlus Sunnah Di Yaman
  3. Separatis Houthi dan Revolusi Syiah di Yaman
  4. Siapakah Pemberontak Houthi?
  5. Bahaya Syi’ah Sebuah Realita
  6. Pelajaran Dari Kehancuran Kaum Saba’

Kekejaman Kaum Syiah Terhadap Ahlu Sunnah

  1. Menyikapi Tragedi Suriah
  2. Kejahatan Kelompok Nushairiyah?
  3. Nushairiyah Aliran Di Balik Kekejaman yang Menimpa Ahlus Sunnah Suriah
  4. Nushairiyah: Ideologi Di Balik Krisis Suriah
  5. Firqah Ad-Duruz Menuhankan Manusia
  6. Keutamaan Negeri Syam

Apa yang terjadi saat ini di Yaman merupakan akibat dan kelanjutan dari aktivitas gerakan dakwah Syi’ah di Yaman Utara. Awalnya, dakwah Syi’ah pimpinan Badruddin al-Khutsi ini berpaham Zaidiyyah Jarudiyyah, kemudian setelah pergi ke Iran dan menetap di sana (1994) berubah menjadi Syi’ah Imamiyyah Itsnay Asyariyyah atau Rafidhah. Kemudian berkembang meniru Hizbullah Lebanon, hingga memiliki milisi bersenjata bernama Anshar Allah, yang dibiayai oleh Iran dan dikenal dengan “Hutsiyyin”. Kelompok Syi’ah ini melakukan pemberontakan peperangan, dan kejahatan-kejahatan yang banyak.

Kelompok Hutsi akhirnya berhasil menguasai kota Sha’dah pada tanggal 16 Januari 2014. Kemudian berhasil mengkudeta dan menguasai Sana’a, ibu kota Yaman, pada 21 September 2014. Keberhasilan kudeta ini didukung oleh Presiden Iran Hasan Rouhani dengan mengatakan bahwa itu adalah “keberanian dan sesuatu kesuksesan yang besar”.

Pada bulan Februari 2015, Presiden Yaman Abd-Rabbuh Mansour Hadi melarikan diri ke Aden dari ibu kota Sana’a. Sebelumnya dia telah disandera sebagai tahanan rumah oleh pemberontak Hutsi selama beberapa pekan. Pada bulan Maret 2015, Presiden Abd-Rabbuh Mansour Hadi mengumumkan pemindahan ibu kota dan menjadikan kota Aden sebagai ibu kota negaranya. Dia juga menyatakan bahwa ibu kota Sana’a telah menjadi “kota yang di duduki” oleh pemberontak Syi’ah Hutsi

Baca Juga  Ibadah yang Disyariatkan Selama Di Arafah
  1. Home
  2. /
  3. A1. Headline Almanhaj
  4. /
  5. Belajar Dari Tragedi Yaman...