Doa-doa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
DOA-DOA NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM
Berikut ini beberapa doa yang diriwayatkan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sering beliau baca, maka selayaknya bagi seorang muslim berdoa dengan memabacanya, dan memilih sesuai dengan kebutuhannya sambil menjaga sebab-sebab dikabulkannya doa.
عن أنس رَضِي اللهُ عَنْهُ قال: قال رَسُول اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: ( إذا دعا أحدكم؛ فليعزم المسألة، ولا يقولن: اَللَّهُمَّ إِنْ شِئْتَ فَأَعْطِنِيْ؛ فإنه لا مستكره له) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
Dari Anas Radhiyallahu anhu berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Bila seseorang di antara kalian berdo`a, hendaklah dia berdo`a dengan perasaan yang mantap, dan janganlah mengucapkan “Ya, Allah! jika Engkau menghendaki berilah aku, karena sesungguhnya tidak ada seorangpun yang memaksa Allah (untuk berbuat sesuatu).” Muttafaq ’alaih. [1]
اَللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ لَكَ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ, وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ, وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، وَلَكَ الْحَمْدُ, أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَالْجَنَّهُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ, اَللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ, أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ – مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.
“Ya, Allah! Bagi-Mu segala puji, Engkau yang mengurusi langit dan bumi serta seisinya, bagi-Mu segala puji. Dan bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi-nya. Bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji Engkau Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkaulah Tuhan Yang Maha Benar, janji-Mu benar, bertemu dengan-Mu benar, firman-Mu benar, Surga benar (ada), Neraka benar (ada), (terutusnya) para nabi benar, (terutusnya) Muhammad benar (dari-Mu), peristiwa hari kiamat benar. Ya Allah, kepada-Mu aku pasrah, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku kembali (bertaubat), dengan pertolongan-Mu aku berdebat (kepada orang-orang kafir), kepada-Mu (dan dengan ajaran-Mu) aku memutuskan hukum. Oleh karena itu, ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang, dosa yang tersembunyi dan terang-terangan. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau”. Muttafaq alaih. [2]
وكان أكثر دعاء النبي صلى الله عليه وسلم ﴿ ….. رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِي ٱلدُّنۡيَا حَسَنَةٗ وَفِي ٱلۡأٓخِرَةِ حَسَنَةٗ وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ ﴾ مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.
Doa yang paling sering dibaca oleh Nabi adalah: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka” Muttafaq alaih. [3]
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ – مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.
(Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, rasa takut, pikun, dan kebakhilan, aku berlindung kepada-Mu dari azab kubur, dan aku berlindung kepada-Mu dari cobaan kehidupan dan kematian) Muttafaq alaih. [4]
وكان رسول الله صلى الله عليه وسلم (يتعوذ بالله من جهد البلاء؛ ودرك الشقاء، وسوء القضاء، وشماتة الأعداء) مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sering Berlindung kepada Allah dari sulitnya bencana, datangnya kesengsaraan, buruknya ketentutan qadha Allah, dan cacian para musuh”. Muttafaq ’alaih.[5]
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِيْ دِيْنِيْ الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِيْ وَأَصْلِحْ لِيْ دُنْيَايَ الَّتِيْ فِيْهَا مَعَاشِيْ وَأَصْلِحْ لِيْ آخِرَتِيْ الَّتِيْ فِيْهَا مَعَادِيْ وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِيْ فِيْ كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لِيْ مِنْ كُلَّ شَرٍّ – رَوَاهُ مُسْلِم.
(Ya Allah, perbaikilah dienku yang merupakan pemelihara urusanku, dan perbaikilah duniaku yang di dalamnya kehidupanku, dan perbaikilah akhiratku yang merupakan tempat kembaliku, dan jadikanlah hidup ini bagiku untuk menambah kebaikan untukku, dan jadikanlah kematian untuk menyelamatkanku segala keburukan)”. HR. Muslim.[6]
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى – رَوَاهُ مُسْلِم ٌ.
“Ya Allah, aku memohon petunjuk, ketakwaan, kehormatan diri, dan kekayaan jiwa”. HR. Muslim . [7]
اَللَّهُمَّ إِنَّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْبُخْلِ وَالْهَرَمِ وَعَذَابِ الْقَبْرِ اَللَّهُمَّ آتِ نَفْسِيْ تَقْوَاهَا وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلاَهَا اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍ لاَ يُسْتَجَابُ لَهَا – رَوَاهُ مُسْلِم
(Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, kekikiran, pikun dan azab kubur. Ya Allah, berikan jiwaku ini ketakwaan, sucikan ia, Engkaulah sebaik-baik yang mensucikannya, Engkaulah penolongnya dan pemiliknya. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak berguna dan dari hati yang tidak khusyu dan dari jiwa yang tidak pernah puas dan dari do’a yang tidak dikabulkan)”. HR. Muslim. [8]
اَللَّهُمَّ اهْدِنِيْ وَسَدِّدْنِيْ – اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالسَّدَادَ – رَوَاهُ مُسْلِم.
(Ya Allah tunjukilah aku dan tuntunlah aku) (Ya Allah sesungguhnya aku meminta kepada-Mu, petunjuk dan tuntunan). HR. Muslim. [9]
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَمِلْتُ وَمِنْ شَرِّ مَا لَمْ أَعْمَلْ – رَوَاهُ مُسْلِم.
(Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang aku lakukan dan keburukan yang belum aku lakukan)”. HR. Muslim. [10]
اللهُم إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ، وَالْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَالْبُخْلِ وَالْجُبْنِ، وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ – أخرجه البخاري.
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keluh kesah dan kesedihan, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat bakhil dan penakut, dari lilitan hutang dan laki-laki yang menindas-(ku)“. HR. Bukhari.[11]
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ الْعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَرَبُّ الْأَرْضِ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْمِ – مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.
(Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah Yang Maha Agung lagi Maha Pemurah, tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, Rabb ‘Arsy yang besar, tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, Tuhan langit dan bumi, dan ‘Arsy yang mulia).” Muttafaq ’alaih. [12]
اَللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوْبُ صَرِّفْ قُلُوْبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ – رَوَاهُ مُسْلِم.
(Ya Allah, yang menggerakkan hati, gerakkanlah hati kami untuk menta’ati-Mu)”. HR. Muslim. [13]
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ أَنْ أُرَدَّ إِلىَ أَرْذَلِ الْعُمُرِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدُّنْيَا وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْقَبْرِ- أخرجه البخاري.
(Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari rasa takut dan bakhil, dan aku berlindung kepada-Mu dari disampaikan kepada umur yang paling hina (pikun), aku berlidung kepada-Mu dari cobaan dunia, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah di dalam kubur)”. HR. Bukhari. [14]
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِن الكَسَلِ وَالْهَرَمِ، وَالْمَغْرَمِ والْمَأْثَمِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ النَّارِ، وَفِتْنَةِ النَّارِ، وَفِتْنَةِ الْقَبْرِ، وعَذَابِ الْقَبْرِ، وَشَرِّ فِنْتَةِ الْغِنَى، وَشَرِّ فِتْنَةِ الْفَقْرِ، ومِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ
“Ya Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari malas, pikun, hutang dan dosa. Dan aku berlindung kepada-Mu dari azab neraka, dan siksa neraka, dan dari fitnah kubur dan azab kubur, dari cobaan kekayaan, dan dari buruknya cobaan kefakiran, dan dari fitnah Almasih Dajjal.
اَللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، ونَقِّ قَلْبِيْ مِنْ خَطَايَا، كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وبَاعِدْ بَيْنِيْ وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ – مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.
“Ya Allah, cucilah aku dari kesalahan-kesalahanku dengan air, es dan salju, Ya Allah, bersihkanlah hatiku dari kesalahan-kesalahanku, sebagaimana baju putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, jauhkan antara diriku dan kesalahan-kesalahanku, sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat”. Muttafaq alaih.[15]
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ ظُلْمًا كَثِيْرًا، وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ، فَاغْفِرْ لِيْ مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِيْ إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ – مُتَّفَقٌ عَلَيهِ.
“Ya Allah! Sesungguhnya aku banyak menganiaya diriku, dan tidak ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Oleh karena itu, ampunilah dosa-dosaku dan berilah rahmat kepadaku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Maha Penyayang.” Muttafaq alaih . [16]
اللهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، اَللَّهُمَّ أعُوْذُ بِعِزَّتِكَ -لَا إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ- أَنْ تُضِلَّنِي، أَنْتَ الْحَيُّ الَّذِيْ لَا تَمُوْتُ وَالْجِنَّ وَالِإنْسُ يَمُوْتُوْنَ – مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
“Ya Allah untuk-Mu keislamanku, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku menyandarkan diri dan karena-Mu aku bersengketa, Ya Allah aku berlindung dengan kemuliaanMu yang tiada Tuhan yang berhak disembah selain-Mu agar Engkau tidak menyesatkan aku, Engkau Zat yang hidup dan tidak akan mati sedangkan jin dan manusia semuanya akan mati”. Muttafaq ’alaih. [17]
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ خَطِيْئَتِيْ وَجَهْلِيْ وَإِسْرَافِيْ فِيْ أَمْرِيْ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ جِدِّيْ وَهَزْلِيْ وَخَطَئِيْ وَعَمْدِيْ وَكُلُّ ذَلِكَ عِنْدِيْ اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ – مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
(Ya Allah, ampunilah kesalahanku dan kebodohanku dan sikapku yang berlebihan dan dari sesuatu yang Engkau lebih mengetahuinya daripadaku. Ya Allah, ampunilah aku dalam sungguh-sungguhanku, gurauku, kesalahanku dan kesegajaanku, dan semuanya itu ada padaku. Ya Allah, ampunilah apa yang telah berlalu dan akan datang dariku, perbuatan yang tersembunyi dan yang tampak, dan apa yang Engkau lebih mengetahuinya daripadaku, Engkaulah Tuhan yang terdahulu dan Engkau yang kemudian, dan Engkau berkuasa atas segala sesuatu)”. Muttafaq ’alaih. [18]
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيْعِ سَخَطِكَ – رَوَاهُ مُسْلِم.
(Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari lenyapnya nikmatmu dan pergantian sehat dari-Mu, dan siksa-Mu yang datang secara tiba-tiba, dan seluruh murka-Mu)”. HR. Muslim. [19]
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَارْزُقْنِيْ – رَوَاهُ مُسْلِم.
“Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, berilah petunjuk kepadaku, jagalahlah aku dan berilah rezeki kepadaku.” HR. Muslim. [20]
اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ، ابْنُ عَبْدِكَ، ابْنُ أَمَتِكَ، نَاصِيَتِي بِيَدِكَ، مَاضٍ فِـيَّ حُكْمُكَ، عَدْلٌ فِـيَّ قَضَاؤُكَ، أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَداً مِنْ خَلْقِكَ، أَوِ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ، أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيْعَ قَلْبِي، وَنُوْرَ صَدْرِي، وَجَلاَءَ حُزْنِي، وَذَهَابَ هَمِّي – أخرجه أحمد.
“Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak dari hamba-Mu, ubun-ubunku (nasib-ku) ada di tangan-Mu, telah pasti hukum-Mu atasku, adil ketetapan-Mu atasku, aku mohon kepada-Mu dengan perantara semua nama milik-Mu yang Engkau namakan sendiri dengannya, atau Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau Engkau ajarkan kepada seseorang dari hamba-Mu, atau Engkau rahasiakan dalam ilmu ghaib disisi-Mu. Jadikanlah Al Qur’an sebagai penawar hatiku, cahaya dalam dadaku, penghapus dukaku dan pengusir keluh kesahku“. HR. Ahmad. [21]
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ ثَبِّتْ قَلْبِيْ عَلَى دِيْنِكَ – أخرجه أحمد و الترمذي.
(Wahai yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas dien-Mu)”.HR. Ahmad dan Tarmizi. [22]
قال صلى الله عليه وسلم اسألوا الله العفو والعافية، فإن أحدا لم يعط بعد اليقين خيرا من العافية – أخرجه الترمذي.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda: “Mohonlah kepada Allah ampunan dan kesehatan, karena sesungguhnya seseorang tidak diberi sesuatu setelah keyakinan yang lebih baik dari kesehatan“. HR. Tarmizi. [23]
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ سَمْعِيْ وَمِنْ شَرِّ بَصَرِيْ وَمِنْ شَرِّ لِسَانِيْ وَمِنْ شَرِّ قَلْبِيْ وَمِنْ شَرِّ مَنِيِّيْ – أخرجه الترمذي والنسائي.
(Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keburukan pendengaranku dan dari keburukan penglihatanku dan dari keburukan lidahku, dan dari keburukan hatiku, dan dari keburukan kemaluanku)”. HR. Tarmizi dan Nasa’i. [24]
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِن الْبَرَصِ وَالْجُنُوْنِ وَالْجُذَامِ وَسّيِّءِ الْأَسْقَامِ – أخرجه أبو داود والنسائي.
(Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari penyakit belang, gila, kusta, dan penyakit berbahaya)”. HR. Abu Daud dan Nasa’i. [25]
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ مُنْكَرَاتِ الْأَخْلاَقِ وَالْأَعْمَالِ وَالْأَهْوَاءِ – أخرجه الترمذي.
(Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari ahklak, amalan, dan hawa nafsu yang jelek)”. HR. Tarmizi. [26]
رَبِّ أَعِنِّيْ وَلاَ تُعِنْ عَلَيَّ وَانْصُرْنِيْ وَلاَ تَنْصُرْ عَلَيَّ وَامْكُرْ لِيْ وَلاَ تَمْكُرْ عَلَيَّ وَاهْدِنِيْ وَيَسِّرْ الهُدَى لِيْ، وَانْصُرْنِيْ عَلَى مَنْ بَغَى عَلَيَّ، رَبِّ اجْعَلْنِيْ لَكَ شَكَّارًا لَكَ ذَكَّارًا لَكَ رَهَّابًا لَكَ مِطْوَاعًا لَكَ، مُخْبِتًا إِلَيْكَ أَوَّاهًا مُنِيْبًا رَبِّ تَقَبَّلْ تَوْبَتِيْ وَاغْسِلْ حَوْبَتِيْ وَأَجِبْ دَعْوَتِيْ وَثَبِّتْ حُجَّتِيْ وَسَدِّدْ لِسَانِيْ وَاهْدِ قَلْبِيْ وَاسْلُلْ سَخِيْمَةِ صَدْرِيْ – أخرجه أبو داود الترمذي.
“Ya, Allah! Tolonglah aku, janganlah Engkau menolong orang lain mencelakakanku, bantulahlah aku, janganlah Engkau membantu orang lain mencelakakanku, sukseskanlah makarku, jangan Engkau suseskan makar orang lain terhadapku, tunjukilah aku dan mudahkanlah aku mendapatkan hidayahMu, Bantulah aku mengatasi orang yang menzalimiku, Ya, Allah! Jadikanlah aku orang yang bersyukur kepadaMu, selalu berzikir, takut, patuh, tunduk menyerahkan diri dan kembali kepadaMu.
Ya, Allah! Terimalah taubatkau, basuhlah dosa-dosaku, kabulkan doaku, kuatkan hujjahku, perbaiki lisanku, berilah hatiku petunjuk dan buanglah kedengkian dari dadaku”. HR. Abu Daud dan Tirmizi. [27]
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِن الخَيْرِ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ. اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا سَأَلَكَ عَبْدُكَ وَنَبِيُّكَ. وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَاذَ بِهِ عَبْدُكَ وَنَبِيُّكَ. اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ. وَأَسْأَلُكَ أَنْ تَجْعَلَ كُلَّ قَضَاءٍ قَضَيْتَهُ لِيْ خَيْرًا – أخرجه أحمد وابن ماجه.
Ya, Allah! Aku memohon kepadaMu seluruh kebaikan sekarang dan yang akan datang, baik yang aku ketahui maupun yang tidak aku ketahui, dan aku berlindung kepada Mu dari seluruh kejahatan sekarang dan yang akan datang, baik yang aku ketahui maupun yang tidak aku ketahui. Ya, Allah! Aku memohon kepada Mu segala kebaikan yang diminta oleh hamba dan Nabi Mu, dan aku berlindung kepada Mu dari segala keburukan yang hamba dan Nabi Mu berlindung darinya, Ya, Allah! Aku mohon dimasukkan ke dalam surga dan mohon agar perkataan dan perbuatanku mengantarkanku ke surga. Dan aku berlindung dari neraka dan berlindung dari perkataan dan perbuatan yang mengantarkanku ke neraka, dan aku memohon agar seluruh takdirMu baik untuk ku.” HR. Ahmad dan Ibnu Majah.[28]
اللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ بِالإِسْلاَمِ قَائِمًا وَ احْفَظْنِيْ بِالإِسْلاَمِ قَاعِدًا وَ احْفَظْنِيْ بِالإِسْلاَمِ رَاقِدًا وَلاَ تُشْمِتْ بِي عَدُوَّا وَلاَ حَاسِدًا، اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ كُلِّ خَيْرٍ خَزَائِنُهُ بِيَدِكَ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ كُلِّ شَرٍّ خَزَائنُهُ بيَدِكَ – أخرجه حاكم.
“Ya Allah! Jagalah aku dengan Islam saat aku berdiri, Jagalah aku dengan Islam saat aku duduk, Jagalah aku dengan Islam saat aku berbaring, janganlah musuh dan orang yang dengki terhadapku menguasaiku. Ya, Allah! Aku meminta kepadaMu seluruh kebajikan yang gudangnya berada di tangan-Mu, dan aku berlindung kepada-Mu dari seluruh kejahatan yang gudangnya berada di tangan-Mu.” HR. Hakim. [29]
اَللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا تَحُوْلُ بِهِ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعَاصِيْكَ، وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ، وَمِنْ اليَقِيْنِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مَصَائِبَ الدُّنْيَا، اَللَّهُمَّ مَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا، وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا، وَاجْعَلْ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ ظَلَمَنَا، وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا، وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِيْ دِيْنِنَا، وَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا، وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا، وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا – أخرجه الترمذي
“Ya Allah, berilah kami rasa takut kepada-Mu yang menjauhkan kami berbuat maksiat kepada-Mu, dan berilah kami ketaatan kepada-Mu yang menyampaikan kami kepada surga-Mu, dan berilah kami rasa yakin yang membuat musibah dunia terasa ringan. Ya Allah, berilah kami kesenangan dengan pendengaran, penglihatan dan kekuatan kami, selagi Engkau menghidupkan kami, dan jadikanlah hal tersebut kekal, dan wujudkanlah dendam kami terhadap orang yang menzalimi kami, dan tolonglah kami terhadap orang yang memusuhi kami dan janganlah Engkau jadikan musibah dalam agama kami, dan jangan Engkau jadikan dunia ini sebagai cita-cita kami terbesar dan tidak pula batas ilmu kami, dan janganlah Engkau kuasakan kepada orang yang tidak menyayangi kami”. HR. Tarmizi. [30]
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الهَدْمِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّي وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الغَرْقِ وَالحَرَقِ وَالْهَرَمِ وَأَعُوْذُ بِكَ أَنْ يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطَانُ عِنْدَ المَوْتِ وَأَعُوْذُ بِكَ أَنْ أَمُوْتَ فِيْ سَبِيْلِكَ مُدْبِرًا وَأَعُوْذُ بِكَ أَنْ أَمُوْتَ لَدِيْغًا – أخرجه أبو داود والنسائي.
“Ya Allah! Aku berlindung kepada-Mu dari kematian karena terhimpit reruntuhan, dan Aku berlindung kepada-Mu dari kematian karena jatuh dari ketinggian, Aku berlindung kepada-Mu dari kematian karena tenggelam, terbakar dan terlalu tua, dan Aku berlindung kepada-Mu dari penyesatan setan saat kematian, dan Aku berlindung kepada-Mu dari kematian saat lari dari medan jihad, dan Aku berlindung kepada-Mu dari kematian karena digigit binatang berbisa”. H.R Abu Daud dan Nasa’i. [31]
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْجُوْعِ فَإِنَّهُ بِئْسَ الضَّجِيْعِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْخِيَانَةِ فَإِنَّهَا بِئْسَتِ الْبِطَانَةِ – أخرجه أبو داود والنسائي.
(Ya Allah, sesungguhnya aku berlidung kepada-Mu dari rasa lapar karena sesungguhnya dia teman tidur yang paling buruk, dan aku berlindung kepada-Mu dari sifat khianat karena sesungguhnya sifat itu teman dekat yang paling buruk)”. HR. Abu Daud dan Nasa’i. [32]
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الفَقْرِ، وَالقِلَّةِ وَالذُّلَّةِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ أَنْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ – أخرجه أبو داود والنسائي
Ya, Allah! Aku berlindung kepadaMu dari kefakiran, sedikit harta, dan hina. Dan aku berlindung kepada- Mu agar tidak menzalimi dan tidak dizalimi.” HR. Abu Daud dan Nasa’i. [33]
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ يَوْمِ السُّوْءِ، وَمِنْ لَيْلَةِ السُّوْءِ، وَمِنْ سَاعَةِ السُّوْءِ، وَمِنْ صَاحِبِ السُّوْءِ، وَمِنْ جَارِ السُوْءِ فِيْ دَارِ المقُاَمَةِ – أخرجه الطبراني.
Ya, Allah! Aku berlindung kepada- Mu dari hari yang buruk, dan dari malam yang buruk, dan dari waktu yang buruk, dan dari teman yang jahat, dan dari tetangga yang jahat di tempat kediamanku”. H.R. Thabrani. [34]
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ جَارِ السُوْءِ فِيْ دَارِ المقُاَمَةِ ، فَإِنَّ جَارَ البَادِيَةِ يَتَحَوَّلُ – أخرجه النسائي في الكبرى
Ya, Allah! Aku berlindung kepada- Mu dari tetangga yang jahat di tempat kediamanku , karena tetangga orang badui berubah- ubah”. H.R. Nasa’i dalam kitab kubra. [35]
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْماً نَافِعاً، وَرِزْقاً طَيِّباً، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً – أخرجه أحمد وابن ماجه.
“Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezki yang baik dan amal yang diterima “. H.R. Ahmad dan Ibnu Majah. [36]
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ يَا اَللهُ بِأَنَّكَ الْوَاحِدُ اْلأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِيْ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ، أَنْ تَغْفِرَ لِيْ ذُنُوْبِيْ إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ – أخرجه أبو داود والنسائي.
“Ya Allah! Sesungguhnya aku mohon kepada-Mu, ya Allah! Dengan bersaksi bahwa Engkau adalah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Tunggal, tidak membutuhkan sesuatu tetapi segala sesuatu butuh kepada-Mu, tidak beranak dan tidak diperanakkan, tidak ada seorang pun yang menyamai-Mu, aku mohon kepada-Mu agar mengampuni dosa-dosaku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Maha Penyayang.” HR. Abu daud dan Nasai. [37]
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِأَنَّ لَكَ الْحَمْدَ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ، الْمَنَّانُ، بَدِيْعَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ، يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ – أخرجه أبو داود والنسائي
“Ya Allah! Aku mohon kepada-Mu. Sesungguhnya bagi-Mu segala pujian, tiada Tuhan (yang hak disembah) kecuali Engkau Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Mu, Maha Pemberi nikmat, Pencipta langit dan bumi. Wahai Tuhan Yang Maha Agung dan Maha Pemurah, wahai Tuhan Yang Hidup, wahai Tuhan yang mengurusi segala sesuatu, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu agar dimasukkan ke Surga dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa Neraka.” HR. Abu daud dan Nasai. [38]
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِأَنِّي أَشْهَدُ أَنَّكَ أَنْتَ الله لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ اْلأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِيْ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ – أخرجه الترمذي وابن ماجه.
“Ya Allah! Sesungguhnya aku mohon kepada-Mu, ya Allah! Dengan bersaksi bahwa Engkau adalah Allah yang tiada tuhan yang berhak disembah selain Engkau, Maha Tunggal tidak membutuhkan sesuatu, tapi segala sesuatu butuh kepada-Mu, tidak beranak dan tidak diperanakkan, tidak ada seorang pun yang menyamai-Mu.” HR. Tirmizi dan Ibnu Majah. [39]
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ
(Ya Tuhanku, ampunilah aku, terimalah taubatku sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang)”. HR. Tirmizi dan Ibnu Majah. [40]
اَللَّهُمَّ بِعِلْمِكَ الْغَيْبَ وَقُدْرَتِكَ عَلَى الْخَلْقِ أَحْيِنِيْ مَا عَلِمْتَ الْحَيَاةَ خَيْرًا لِيْ، وَتَوَفَّنِيْ إِذَا عَلِمْتَ الْوَفَاةَ خَيْرًا لِيْ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَشْيَتَكَ فِي الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ، وَأَسْأَلُكَ كَلِمَةَ الْحَقِّ فِي الرِّضَا وَالْغَضَبِ، وَأَسْأَلُكَ الْقَصْدَ فِي الْغِنَى وَالْفَقْرِ، وَأَسْأَلُكَ نَعِيْمًا لاَ يَنْفَدُ، وَأَسْأَلُكَ قُرَّةَ عَيْنٍ لاَ يَنْقَطِعُ، وَأَسْأَلُكَ الرِّضَا بَعْدَ الْقَضَاءِ، وَأَسْأَلُكَ بَرْدَ الْعَيْشِ بَعْدَ الْمَوْتِ، وَأَسْأَلُكَ لَذَّةَ النَّظَرِ إِلَى وَجْهِكَ وَالشَّوْقَ إِلَى لِقَائِكَ فِيْ غَيْرِ ضَرَّاءَ مُضِرَّةٍ وَلاَ فِتْنَةٍ مُضِلَّةٍ، اَللَّهُمَّ زَيِّنَّا بِزِيْنَةِ اْلإِيْمَانِ وَاجْعَلْنَا هُدَاةً مُهْتَدِيْنَ – أخرجه النسائي.
“Ya Allah, dengan ilmu-Mu atas yang gaib dan dengan Kemahakuasaan-Mu atas seluruh makhluk, perpanjanglah umurku, bila Engkau mengetahui bahwa hidup ini lebih baik bagiku. Dan wafatkanlah aku bila Engkau mengetahui bahwa kematian itu lebih baik bagiku. Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu agar aku takut kepada-Mu dalam keadaan sembunyi (sepi) atau ramai. Aku mohon kepada-Mu, agar dapat berpegang dengan kalimat hak di waktu rela atau marah. Aku minta kepada-Mu, agar aku bisa melaksanakan kesederhanaan dalam keadaan kaya atau fakir, aku mohon kepada-Mu agar diberi nikmat yang tidak habis dan aku minta kepada-Mu, agar diberi penyejuk mata yang tak terputus. Aku mohon kepada-Mu agar aku rela menerima qadha’-Mu (turun pada kehidupanku). Aku mohon kepada-Mu, kehidupan yang menyenangkan setelah aku meninggal dunia. Aku mohon kepada-Mu kenikmatan memandang wajah-Mu, rindu bertemu dengan-Mu tanpa penderitaan yang membahayakan dan fitnah yang menyesatkan. Ya Allah, hiasilah kami dengan keimanan dan jadikanlah kami sebagai penunjuk jalan (lurus) yang memperoleh bimbingan dari-Mu.” HR. Nasa’i. [41]
اللَّهُمَّ مَتِّعْنِيْ بِسَمْعِيْ وَبَصَرِيْ، وَاجْعَلْهَا الوَارِثَ مِنِّيْ وَانْصُرْنِيْ عَلَى مَنْ ظَلَمَنِيْ، وَخُذْ مِنِّيْ بَثأْرِيْ – أخرجه الترمذي.
“Ya, Allah! berilah aku kesenangan dengan pendengaran dan penglihatanku, dan jadikanlah hal tersebut kekal bagiku, dan tolonglah aku terhadap orang yang menganiayaku, dan balaskan dendamku”. HR. Tirmizi. [42]
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ، وَغَلَبَةِ العَدُوِّ، وَشَمَاتَةِ الأَعْدَاءِ – أخرجه أحمد والنسائي.
Ya, Allah! Aku berlindung kepada –Mu dari jeratan hutang, dan dari musuh yang menguasai dan dari penghinaan musuh“. HR. Ahmad dan Nasa’i. [43]
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي – أخرجه أبو داود والنسائي.
“Ya Allah, sesungguhnya aku Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak mendapat bahaya dari arah bawahku“. HR. Abu Daud dan Nasa’i. [44]
اللَّهُمَّ لَكَ الحَمْدُ كُلُّهُ اللَّهُمَّ لاَ قَابِضَ لِمَا بَسَطْتَ وَلاَ بَاسِطَ لِمَا قَبَضْتَ وَلاَ هَادِيَ لِمَا أَضْلَلْتَ وَلاَ مُضِلَّ لِمَنْ هَدَيْتَ وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلاَ مُقَرِّبَ لِمَا بَاعَدْتَ وَلاَ مُبَاعِدَ لِمَا قَرَّبْتَ اللَّهُمَّ ابْسُطْ عَلَيْنَا مِنْ بَرَكَاتِكَ وَرَحْمَتِكَ وَفَضْلِكَ وَرِزْقِكَ اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ النَّعِيْمَ المُقِيْمَ الَّذِيْ لَا يَحُوْلُ وَلاَ يَزُوْلُ اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ النَّعِيْمَ يَوْمَ العِيْلَةِ وَالأَمْنَ يَوْمَ الخَوْفِ اللَّهُمَّ إِنِّيْ عَاِئذٌ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا أَعْطَيْتَنَا وَشَرِّ مَا مَنَعْتَ اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الإِيْمَانَ وَزَيِّنْهُ فِيْ قُلُوْبِنَا وَكَرِّهْ إِلَيْنَا الكُفْرَ وَالْفُسُوْقَ وَالعِصْيَانَ وَاجْعَلْناَ مِنَ الرَّاشِدِيْنَ اللَّهُمَّ تَوَفَّنَا مُسْلِِمِيْنَ وَأَحْيِنَا مُسْلِمِيْنَ وَأَلْحِقْناَ بِالصَّالِحِيْنَ غَيْرَ خَزَايَا وَلَا مَفْتُوْنِيْنَ اللَّهُمَّ قَاِتلِ الكَفَرَةَ وَالَّذِيْنَ يُكَذِّبُونَ رُسُلَكَ وَيَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِكَ وَاجْعَلْ عَلَيْهِمْ رِجْزَكَ وَعَذَابَكَ اللَّهُمَّ قَاِتلِ الكَفَرَةَ الَّذِيْنَ أُوْتُوْا الْكتِاَبَ إِلَهَ الحَقِّ – أخرجه أحمد.
Ya, Allah! Segala puji hanyalah milik-Mu, tidak ada seorangpun yang dapat menyempitkan sesuatu yang Engkau bentangkan, dan tidak seorangpun yang dapat membentangkan apa yang Engkau sempitkan, tidak ada yang mampu menunjuki orang yang Engkau sesatkan dan tidak ada yang mampu menyesatkan orang yang Engkau tunjuki, tidak ada yang mampu memberi sesuatu yang Engkau halangi, dan tidak ada yang mampu menghalangi sesuatu yang Engkau beri, tidak ada yang mampu mendekatkan sesuatu yang Engkau jauhkan dan tidak ada yang mampu menjauhkan sesuatu yang Engkau dekatkan. Ya, Allah ! bentangkanlah untuk kami keberkahan, rahmat , karunia dan rezki-Mu.
Ya Allah! Aku meminta kepada-Mu nikmat yang kekal yang tidak sirna dan hilang. Ya, Allah! Sesungguhnya aku meminta kepada-Mu nikmat di masa sulit, rasa aman di saat takut. Ya, Allah! Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan apa yang Engkau berikan kepada kami dan keburukan apa yang Engkau cegah dari kami. Ya, Allah! Berilah kami rasa cinta kepada keimanan, dan jadikan ia hiasan hati kami. Dan berikanlah kami rasa benci terhadap kekafiran, kefasikan dan maksiat dan jadikanlah kami orang-orang yang mendapat petunjuk.
Ya Allah! Wafatkanlah kami dalam keadaan Islam, hidupkan kami dalam keadaan Islam dan masukkan kami ke dalam golongan orang –orang yang saleh, tidak dalam keadaan hina dan tercela. Ya Allah! Perangilah orang –orang kafir yang mendustakan para rasul-Mu, menghalangi orang dari jalan-Mu, dan timpakan kepada mereka murka dan azab-Mu. Ya, Allah! Perangilah orang –orang ahli kitab, Wahai Tuhan Yang Maha benar“. H.R. Ahmad. [45]
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيْمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّيْ – أخرجه الترمذي وابن ماجه.
(Ya Allah!, sesungguhnya Engkau Tuhan Maha Pengampun Maha mulia, suka mengampuni, maka ampunilah aku). “HR. Tarmizi dan Ibnu Majah. [46]
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّيْ – أخرجه أحمد وابن ماجه.
(Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, suka mengampuni, maka ampunilah aku). “HR. Ahmad dan Ibnu Majah. [47]
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوْبَتِكَ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْكَ لاَ أُحْصِيْ ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ – أخرجه مسلم.
(Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung dengan ridha-Mu dari murka-Mu dan dengan ampunan-Mu dari siksa-Mu, dan aku berlindung dengan-Mu dari-Mu, aku tidak mampu menghitung pujian terhadap-Mu, Engkau seperti yang Engkau sanjung diri-Mu)”. HR. Muslim. [48]
((اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ مَدِيْنَتِنَا وفِيْ ثَمَرِنَا وفِيْ مُدِّنَا وفِيْ صَاعِنَا بَرَكَةً مَعَ بَرَكَةٍ))
Ya Allah!, berkahilah kota kami, berkahilah buah-buahan kami, berkahilah mud kami, berkahilah sha’ kami, yaitu limpahan keberkahan bersama keberkahan yang lain. H.R. Muslim. [49]
[Disalin dari مختصر الفقه الإسلامي (Ringkasan Fiqih Islam Bab : Fiqih Al-Qur’an dan Sunnah (Keutamaan Amal, Adab, Dzikir dan Doa-Doa) فقه القرآن والسنة في الفضائل والأخلاق والآداب والأذكار والأدعية ). Penulis Syaikh Muhammad bin Ibrahim At-Tuwaijri Penerjemah Team Indonesia islamhouse.com : Eko Haryanto Abu Ziyad dan Mohammad Latif Lc. Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah. IslamHouse.com 2012 – 1433]
_______
Footnote
[1] Muttafaq alaih, diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :6338 dan Muslim no hadist : 2678.
[2] Muttafaq alaih, diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :7442 dan Muslim no hadist : 769.
[3] Muttafaq alaih, diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :6389 dan Muslim no hadist : 2688.
[4] Muttafaq alaih, diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :2823 dan Muslim no hadist : 2706.
[5] Muttafaq alaih, diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :6616 dan Muslim no hadist : 2707.
[6] Diriwayatkan oleh Muslim no hadist : 2720.
[7] Diriwayatkan oleh Muslim no hadist : 2721.
[8] Diriwayatkan oleh Muslim no hadist : 2722.
[9] Diriwayatkan oleh Muslim no hadist : 2725.
[10] Diriwayatkan oleh Muslim no hadist : 2716.
[11] Diriwayatkan oleh Bukhari no hadist : 6369.
[12] Muttafaq alaih, diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :6346 dan Muslim no hadist : 2730.
[13] Diriwayatkan oleh Muslim no hadist : 2654.
[14] Diriwayatkan oleh Bukhari no hadist : 6374.
[15] Muttafaq alaih, diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :6375 dan Muslim no hadist : 589.
[16] Muttafaq alaih, diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :834 dan Muslim no hadist : 2705.
[17] Muttafaq alaih, diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :7383 dan Muslim no hadist : 2717.
[18] Muttafaq alaih, diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :6398 dan Muslim no hadist : 2719.
[19] Diriwayatkan oleh Muslim no hadist : 2739.
[20] Diriwayatkan oleh Muslim no hadist : 2697.
[21] Hadist shahih, diriwayatkan oleh Ahmad no hadist : 4318.
[22] Hadist shahih, diriwayatkan oleh Ahmad no hadist : 12131 dan Tirmizi no hadist 3522.
[23] Hadist shahih, diriwayatkan oleh Tirmizi no hadist 3558.
[24] Hadist shahih, diriwayatkan oleh Tirmizi no hadist 2492 dan Nasa’I no hadist 5455.
[25] Hadist shahih, diriwayatkan oleh Abu Daud no hadist 1554 dan Nasa’I no hadist 5493.
[26] Hadist shahih, diriwayatkan oleh Tirmizi no hadist 3591.
[27] Hadist shahih, diriwayatkan oleh Abu Daud no hadist 1510 dan Tirmizi no hadist 3551.
[28] Hadist shahih, diriwayatkan oleh Ahmad no hadist 25533 dan Ibnu Majah no hadist 3846.
[29] Hadist hasan, diriwayatkan oleh Hakim no hadist 1924.
[30] Hadist hasan, diriwayatkan oleh Tirmizi no hadist 3502.
[31] Hadist shahih, diriwayatkan oleh Abu Daud no hadist 1552 dan Nasa’I no hadist 5531.
[32] Hadist hasan, diriwayatkan oleh Abu Daud no hadist 1547 dan Nasa’I no hadist 5468.
[33] Hadist shahih, diriwayatkan oleh Abu Daud no hadist 1544 dan Nasa’I no hadist 5460.
[34] Hadist hasan, diriwayatkan oleh Thabrani dalam kitab mu’jam kabir 17/294.
[35] Hadist hasan, diriwayatkan oleh Nasa’i dalam kitab kubra no hadist 7939.
[36] Hadist shahih, diriwayatkan oleh Ahmad no hadist 27056 dan Ibnu Majah no hadist 925.
[37] Hadist shahih, diriwayatkan oleh Abu Daud no hadist 985 dan Nasa’i no hadist 1301.
[38] Hadist shahih, diriwayatkan oleh Abu Daud no hadist 1495 dan Nasa’i no hadist 1300.
[39] Hadist shahih, diriwayatkan oleh Tirmizi no hadist 3475 dan Ibnu Majah no hadist 3857.
[40] Hadist shahih, diriwayatkan oleh Tirmizi no hadist 3434 dan Ibnu Majah no hadist 3814.
[41] Hadist shahih, diriwayatkan oleh Nasa’i no hadist 1305.
[42] Hadist hasan, diriwayatkan oleh Tirmizi no hadist 3681.
[43] Hadist shahih, diriwayatkan oleh Ahmad no hadist 6618 dan Nasa’i no hadist 5475.
[44] Hadist shahih, diriwayatkan oleh Abu Daud no hadist : 5074 dan Nasa’i no hadist 5529.
[45] Hadist shahih, diriwayatkan oleh Ahmad no hadist : 15573.
[46] Hadist shahih, diriwayatkan oleh Tirmizi no hadist 3513 dan Ibnu Majah no hadist 3850.
[47] Hadist shahih, diriwayatkan oleh Ahmad no hadist 25898 dan Ibnu Majah no hadist 3850.
[48] Diriwayatkan oleh Muslim no hadist 486.
[49] Diriwayatkan oleh Muslim no hadist 1373.
- Home
- /
- A8. Ringkasan Fiqih Islam...
- /
- Doa-doa Nabi Shallallahu ‘Alaihi...