Adab Bersin

ADAB BERSIN

Doa Orang yang Bersin.

عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي- صلى الله عليه وسلم- قال: «إنَّ الله يُحِبُّ العُطَاسَ، وَيَكْرَهُ التَّثَاؤُبَ، فَإذَا عَطَسَ فَحَمِدَ الله فَحَقٌّ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ سَمِعَهُ أَنْ يُشَمِّتَهُ، وَأَمَّا التَّثَاؤُبُ فَإنَّمَا هُوَ مِنَ الشَّيْطَانِ فَلْيَرُدَّهُ مَا اسْتَطَاعَ، فَإذَا قَالَ: هَاءْ ضَحِكَ مِنْهُ الشَّيْطَانُ». أخرجه البخاري.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu `anhu dari Nabi Shallallahu `alaihi wa sallam: “Sesungguhnya Allah menyukai bersin dan membenci menguap, maka apabila salah seorang kamu bersin dan mengucapkan “Alhamdulillah”, wajib setiap muslim yang mendengarnya mengucapkan “Yarhamukallah”, adapun menguap sesungguhnya berasal dari syetan maka apabila salah seorang kamu menguap hendaklah menahan semampunya, karena bila salah seorang menguap syetan tertawa”. HR. Bukhari. [1]

Apa yang Dilakukan Orang yang Menguap

عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: (التَّثاؤُبُ مِنَ الشَّيْطانِ، فإذا تَثاءَبَ أحَدُكُمْ فَلْيَكْظِمْ ما اسْتَطاعَ) متفق عليه.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu `anhu bahwa rasulullah Shallallahu `alaihi wa sallam bersabda: Menguap sesungguhnya berasal dari syetan maka apabila salah seorang kamu menguap hendaklah menahan semampunya”. Muttafaq alaih. [2]

عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه قال: قال رَسُول اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم- : (إذا تَثاءَبَ أحَدُكُمْ،فَلْيُمْسِكْ بيَدِهِ علَى فِيهِ،فإنَّ الشَّيْطانَ يَدْخُلُ ) رَوَاهُ مُسلِمٌ.

Dari Abu Sa’id Al Khudri Radhiyallahu `anhu, ia berkata : “Rasulullah Shallallahu `alaihi wa sallam  bersabda : “Bila salah seorang kamu menguap, tahanlah dengan meletakkan tangan di mulutnya karena sesungguhnya syetan berusaha masuk”. HR. Muslim. [3]

Bagaimana orang Bersin Berdoa.

عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي- صلى الله عليه وسلم- قال: «إذَا عَطَسَ أَحَدُكُمْ فَلْيَقُلْ: الحَمْدُ للهِ، وَلْيَقُلْ لَهُ أَخُوهُ أَوْ صَاحِبُهُ: يَرْحَمُكَ الله، فإَذِاَ قَالَ لَهُ: يَرْحَمُكَ الله، فَلْيَقُلْ: يَهْدِيكُمُ الله وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ». أخرجه البخاري.

Dari Abu Huraira Radhiyallahu `anhu dari Nabi Shallallahu `alaihi wa sallam, beliau bersabda : “Bila salah seorang kamu bersih maka ucapkanlah “Alhamdulillah”, dan teman(saudaranya) hendaklah mengucapkan “Yarhamukallah”, bila diucapkan kepada orang yang bersin “Yarhamukallah” hendaklah ia mengucapkan “Yahdikumullah wa Yushlihu Baalakum”. HR. Bukhari. [4]

عَنْ نَافِعٍ، أَنَّ رَجُلاً، عَطَسَ إِلَى جَنْبِ ابْنِ عُمَرَ فَقَالَ: الْحَمْدُ لِلَّهِ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ ، قَالَ ابْنُ عُمَرَ : وَأَنَا أَقُولُ الْحَمْدُ لِلَّهِ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ ، وَلَيْسَ هَكَذَا عَلَّمَنَا رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم عَلَّمَنَا أَنْ نَقُولَ: (( الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ )). أخرجه الترمذي

Baca Juga  Adab Minta Izin

Dari Nafi’ bahwa seorang laki-laki bersin di sebelah Ibnu Umar, lalu orang itu berkata : Alhamdulillah wassalamu ‘al rasulillah. Ibnu Umar berkata : Aku mengucapkan: Alhamdulillah wassalamu ‘al rasulillah, Rasulullah Shallallahu `alaihi wa sallam  tidak begini mengajarkan kami, beliau mengajarkan kami agar mengucapkan : Alhamdulillah ‘ala kuli hal. H.R. Tirmizi. [5]

Ucapan Kepada Orang Kafir yang Bersin dan Dia Membaca Al-Hamdulillah.

عن أبي موسى الأشعري رضي الله عنه قال: كَانَتِ اليَهُودُ تَعَاطَسُ عِنْدَ النَّبِيِّ- صلى الله عليه وسلم- رَجَاءَ أَنْ يَقُولَ لَهَا: يَرْحَمُكُمُ الله، فَكَانَ يَقُولُ: «يَهْدِيكُمُ الله، وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ». أخرجه أبو داود والترمذي

Dari Abu Musa Al Asy’ari Radhiyallahu `anhu, ia berkata : “Orang-orang Yahudi pura-pura bersin di sisi Rasulullah Shallallahu `alaihi wa sallam, mereka mengharapkan Rasulullah Shallallahu `alaihi wa sallam  berkata kepada mereka:

يَرْحَمُكُمُ اللَّهُ

Semoga Allah merahmatimu”, ternyata Rasulullah Shallallahu `alaihi wa sallam  mengucapkan:

يَهْدِيْكُمُ اللَّهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ

“Semoga Allah menunjukimu, dan memperbaiki urusanmu”. HR. Abu Daud dan Tarmizi. [6]

Yang harus Dilakukan saat Bersin.

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: كَانَ رَسُولُ الله- صلى الله عليه وسلم- إذَا عَطَسَ وَضَعَ يَدَهُ أَوْ ثَوبَهُ عَلَى فِيهِ وَخَفَضَ أَوْ غَضَّ بِهَا صَوتَهُ. أخرجه أبو داود والترمذي

Dari Abu Huraira Radhiyallahu `anhu, ia berkata : “Rasulullah Shallallahu `alaihi wa sallam bila bersin beliau meletakkan tangannya atau kainnya di mulut dan merendahkan atau menutup suara bersin dengannya (tangan atau kain)”. HR. Abu Daud dan Tarmizi. [7]

Siapa yang harus Dijawab Bersinnya.

عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال: عَطَسَ رَجُلانِ عِنْدَ النَّبِيِّ- صلى الله عليه وسلم- فَشَمَّتَ أَحَدَهُمَا وَلَمْ يُشَمِّتِ الآخَرَ، فَقِيلَ لَهُ، فَقَالَ: «هَذَا حَمِدَ الله، وَهَذَا لَمْ يَحْمَدِ الله». متفق عليه.

Dari Anas Radhiyallahu `anhu, ia berkata: “Dua orang lelaki bersin di sisi Nabi Shallallahu `alaihi wa sallam, maka beliau membalas salah seorang dari keduanya dan tidak membalas yang lain, orang yang tidak dibalas Nabi Shallallahu `alaihi wa sallam  berkata : “Si Fulan bersin engkau balas, sedangkan aku bersin tidak engkau balas?”, ia bersabda : “Ia mengucapkan “Alhamdulillah” sedangkan engkau tidak”. Muttafaq ’alaih. [8]

Baca Juga  Kepribadian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam(1)

Berapa kali bersin harus dijawab:

عن سلمة بن الأكوع رضي الله عنه قال: قال رسول الله- صلى الله عليه وسلم-: «يُشَمَّتُ العَاطِسُ ثَلاثاً، فَمَا زَادَ فَهْوَ مَزْكُومٌ». أخرجه ابن ماجه.

Dari Salamah bin Al Akwa’ Radhiyallahu `anhu , ia berkata : Rasulullah Shallallahu `alaihi wa sallam  bersabda : orang yang bersin dijawab tiga kali, lebih dari itu berarti dia terkena flu. H.R Ibnu Majah. [9]

عن سلمة بن الأكوع رضي الله عنه أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ- صلى الله عليه وسلم- وَعَطَسَ رَجُلٌ عِنْدَهُ فَقَالَ لَهُ: «يَرْحَمُكَ الله» ثُمَّ عَطَسَ أُخْرَى فَقَالَ لَهُ رَسُولُ الله- صلى الله عليه وسلم– الرَّجُلُ مَزْكُومٌ. أخرجه مسلم.

Dari Salamah bin Al Akwa’ Radhiyallahu `anhu bahwa dia mendengar ada seseorang yang bersin di sisi Rasulullah Shallallahu `alaihi wa sallam  maka beliau mengucapkan: Yarhamukallah, kemudian orang itu bersin lagi. Maka Rasulullah Shallallahu `alaihi wa sallam  bersabda : Orang ini terkena flu. HR. Muslim. [10]

[Disalin dari مختصر الفقه الإسلامي   (Ringkasan Fiqih Islam Bab :  Fiqih Al-Qur’an dan Sunnah (Keutamaan Amal, Adab, Dzikir dan Doa-Doa) فقه القرآن والسنة في الفضائل والأخلاق والآداب والأذكار والأدعية ). Penulis Syaikh Muhammad bin Ibrahim At-Tuwaijri  Penerjemah Team Indonesia islamhouse.com : Eko Haryanto Abu Ziyad dan Mohammad Latif Lc. Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah. IslamHouse.com 2012 – 1433]
_______
Footnote
[1] Diriwayatkan oleh Bukhari no hadist : 6223.
[2] Muttafaq alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist : 6223 dan Muslim no hadist : 2994.
[3] Diriwayatkan oleh Muslim no hadist : 2995.
[4] Diriwayatkan oleh Bukhari no hadist : 6224.
[5] Hadist shahih, diriwayatkan oleh Tirmizi no hadist : 2738.
[6] Hadist shahih, diriwayatkan oleh Abu Daud no hadist : 5038 dan Tirmizi no hadist 2739.
[7] Hadist hasan shahih, diriwayatkan oleh Abu Daud no hadist : 5029 dan Tirmizi no hadist 2745.
[8] Muttafaq alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist : 6221 dan Muslim no hadist : 2991.
[9] Hadist shahih, diriwayatkan oleh Ibnu Majah no hadist : 3714.
[10] Diriwayatkan oleh Muslim no hadist : 2993.