Berdoa Bagi Orang Musyrik Supaya Mereka Mendapat Hidayah.
PRINSIP DASAR DAKWAH PARA NABI DAN RASUL
Berdoa bagi orang-orang musyrik supaya mereka mendapat hidayah.
Dari Abi Hurairah Radhiyallahu anhu berkata:
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قَدِمَ الطُّفَيْلُ وَأصْحَابُهُ فَقَالُوا: يَا رَسُولَ الله! إنَّ دَوْساً قَدْ كَفَرَتْ وَأبَتْ، فَادْعُ الله عَلَيْهَا، فَقِيلَ: هَلَكَتْ دَوْسٌ فَقَالَ: «اللَّهُمَّ اهْدِ دَوْسًا وَائْتِ بهِمْ». متفق عليه.
“Thufail datang bersama teman-temannya, lalu berkata: “Wahai Rasulullah sesungguhnya suku Daus dan telah kafir dan enggan. Berdo’alah kepada Allah agar mereka binasa!, dan seseorang berkata: “Sungguh Daus pasti binasa, lalu Rasulullah berdo’a: “Ya Allah berilah petunjuk kepada Daus dan datangkanlah mereka“. (HR. Muslim).
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu ia berkata:
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: كُنْتُ أَدْعُوْ أُمِّي إِلىَ اْلإِسْلاَمِ وَهِيَ مُشْرِكَةٌ فَدَعَوْتُهَا يَوْمًَا فَاَسْمَعَتْنِي فِي رَسُوْلِ اللهِ – صلى الله عليه وسلم- مَا أَكْرَهُ فَأَتَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ – صلى الله عليه وسلم- وَأَنَا أَبْكِي, قُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ إِنِّي كُنْتُ أَدْعُوْ أُمِّي إِلىَ اْلإِسْلاَمِ فَتَأْبَى عَلَيَّ فَدَعَوتُهَا الْيَوْمَ فَاَسْمَعَتْنِي فِيْكَ مَا أَكْرَهُ فَادْعُ اللهَ أَنْ يَهْدِيَ أُمَّ أَبِي هُرَيْرَةَ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ – صلى الله عليه وسلم- اَللَّهُمَّ اهْدِ أُمَّ أَبِي هُرَيْرَةَ فَخَرَجْتُ مُسْتَبْشِرًا بِدَعْوَةِ نَبِيِّ اللهِ – صلى الله عليه وسلم- فَلَمَّا جِئْتُ فَصِرْتُ إِلىَ اْلبَابِ فَإِذَا هُوَ مُجَافٍ فَسَمِعَتْ أُمِّي خَشْفَ قَدَمِي فَقَالَتْ مَكَانَكَ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ وَسَمِعْتُ خَضْخَضَةَ الْمَاءِ قَالَ فاَغْتَسَلْتُ وَلَبِسَتْ دِرْعَهَا وَعَجِلَتْ عَن خَِمَاِرهَا فَفَتَحَتِ الْبَابَ ثُمَّ قَالَتْ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوِْلُهُ قَالَ فَرَجَعْتُ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ – صلى الله عليه وسلم- فَأَتَيْتُهُ وَأَنَا أَبْكِي مِنَ الْفَرَحَ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللهِ أَبْشِرْ قَدِ اسْتَجَابَ اللهُ دَعْوَتَكَ وَهَدَى أُمَّ أَبِي هُرَيْرَةَ فَحَمَِد اللهَ وَأَثْنَى عََلَيَْهِ وَقَالَ خَيْرًا قَالَ قُلْت ُيَا رَسُوْلَ اللهِ ادْعُ اللهَ اَنْ يُحَبِّبْنِي اَنَا وَأُمِّي إِلََىَ عِبَادِهِ الْمُؤْمِنِيْنَ وَيُحَبِّبْهُمْ إِلَيْنَا قَالَ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ – صلى الله عليه وسلم- اَللّهُمَّ حَبِّبْ عُبَيْدَكَ هذَا يَعْنِي أَبَا هُرَيْرَةَ وَأُمَّهُ إِلَى عِبَادِكَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَحَبِّبْ إِلَيْهِمْ الْمُؤْمِنِيْنَ فَمَا خُلِقَ مُؤْمِنٌ يَسْمَعُ بِي وَلاَ يَرَانِي إِلاَّ أَحَبَّنِي. أخرجه مسلم.
“Aku menyeru ibuku kepada Islam pada saat kemusyrikannya, suatu ketika aku berda’wah kepadanya namun dia memperdengarkan kepadaku sesuatu yang aku benci tentang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan aku menangis. Aku berkata: Wahai Rasulullah sungguh aku telah menyeru ibuku kepada Islam namun dia enggan menerima seruanku, dan pada hari ini menyerunya kembali namun dirinya memperdengarkan bagiku sesuatu yang aku benci tentang dirimu. Berdo’alah kepada Allah agar Dia memberikan hidayah kepada ibu Abi Hurairah. Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdo’a: “Ya Allah, berikanlah petunjuk kepada ibu Abi Hurairah”. Lalu aku keluar (dari majlis Nabi) dengan penuh kegembiraan karena do’a Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu pada saat aku telah sampai di rumah, dan mendekat di hadapan pintu yang sedikit terbuka dan ibuku mendengar suara gesekan kakiku, dia berkata: “Berdiamlah pada tempatmu wahai Abi Hurairah”, dan aku mendengar suara gemercikan siraman air. Abu Hurirah bercerita: “Dia mandi lalu mengenakan pakainnya dan segera memakai kerudungnya, kemudian dia membuka pintu dan berkata: “Wahai Abu Hurairah أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوِْلُهُ (Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya selain Allah dan Muhammad adalah hamba dan utusanNya)”. Abu Hurairah melanjutkan: “Lalu aku kembali kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi beliau dengan menangis karena gembira, aku berkata: “Ya Raslullah, bergembiralah sesungguhnya Allah telah menerima permohonanmu dan memberikan petunjuk kepada ibunya Abi Hurairah”. Maka beliupun memiji dan memuja Allah dan berkata yang baik”. Aku berkata: “Wahai Rasulullah, berdo’alah kepada Allah agar aku aku dan ibuku dicintai oleh hamba-hambaNya yang beriman dan kamipun mencintai mereka”. Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdo’a: “Ya Allah tanamkan kepada orang-orang yang beriman rasa cinta kepada dua hambaMu ini (yaitu Abu Hurairah dan ibunya) dan tanamkanlah bagi kedunya rasa cinta kepada hamba-hambaMu yang beriman”. Maka tidak ada seorang mu’minpun yang mendengar dan melihatku kecuali mencintai diriku“. (HR. Muslim).
Berdakwah di setiap waktu dan keadaan
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
قال الله تعالى عن نوح- صلى الله عليه وسلم-: قَالَ رَبِّ إِنِّي دَعَوْتُ قَوْمِي لَيْلًا وَنَهَارًا [نوح/5]
“Nuh berkata: “Ya Tuhanku Sesungguhnya Aku Telah menyeru kaumku malam dan siang“. [Nuh/71: 5].
Dari Busr bin Sa’id dari Junadah bin Umayyah ia berkata :
عَنْ بُسْرِ بْنِ سَعِيدٍ عَنْ جُنَادَةَ بْنِ أَبِي أُمَيَّةَ قَالَ دَخَلْنَا عَلَى عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ وَهُوَ مَرِيضٌ قُلْنَا أَصْلَحَكَ اللَّهُ حَدِّثْ بِحَدِيثٍ يَنْفَعُكَ اللَّهُ بِهِ سَمِعْتَهُ مِنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ دَعَانَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَبَايَعْنَاهُ فَقَالَ فِيمَا أَخَذَ عَلَيْنَا أَنْ بَايَعَنَا عَلَى السَّمْعِ وَالطَّاعَةِ فِي مَنْشَطِنَا وَمَكْرَهِنَا وَعُسْرِنَا وَيُسْرِنَا وَأَثَرَةً عَلَيْنَا وَأَنْ لَا نُنَازِعَ الْأَمْرَ أَهْلَهُ إِلَّا أَنْ تَرَوْا كُفْرًا بَوَاحًا عِنْدَكُمْ مِنْ اللَّهِ فِيهِ بُرْهَانٌ
“Kami masuk kepada Ubdah bin Shamit pada saat dia sakit. Kami berkata: “Semoga Allah selalu memberikan kepabikan bagimu, perdengarkanlah kepadaku sebuah hadits yang bermanfaat bagimu yang pernah engkau dengar dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam Dia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memanggil kami lalu kami berbai’at kepadanya: ” Diantara ikrar kami adalah kami berbai’at kepada beliau untuk selalu mendengar dan ta’at pada saat bersemangat dan malas karena benci, pada saat berada dalam keadaan sulit dan mudah….. dan tidak mencabut loyalitas dari orang yang berhak kecuali jika kalian melihat kekafiran yang nyata di mana engkau memiliki alasan di hadapan Allah dengannya“. (HR. Bukhari).
Bermusyawarah
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
قال الله تعالى: وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ [آل عمران/159]
“Dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu“. [Ali-Imran/3: 159].
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
قال الله تعالى: وَأَمْرُهُمْ شُورَى بَيْنَهُمْ [الشورى/38]
“Sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka” [As-Syura/42: 38].
Kuatnya keyakinan kepada Allah dan bertawakal kepada-Nya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
قال الله تعالى: إِلَّا تَنْصُرُوهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللَّهُ إِذْ أَخْرَجَهُ الَّذِينَ كَفَرُوا ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا [التوبة/40]
“Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) Maka Sesungguhnya Allah Telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia Berkata kepada temannya: “Janganlah kamu berduka cita, Sesungguhnya Allah beserta kita.” [At-Taubah/9: 40].
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
قال الله تعالى: فَلَمَّا تَرَاءَى الْجَمْعَانِ قَالَ أَصْحَابُ مُوسَى إِنَّا لَمُدْرَكُونَ (61) قَالَ كَلَّا إِنَّ مَعِيَ رَبِّي سَيَهْدِينِ (62) فَأَوْحَيْنَا إِلَى مُوسَى أَنِ اضْرِبْ بِعَصَاكَ الْبَحْرَ فَانْفَلَقَ فَكَانَ كُلُّ فِرْقٍ كَالطَّوْدِ الْعَظِيمِ [الشعراء/61- 63].
Maka setelah kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengikut-pengikut Musa: “Sesungguhnya kita benar-benar akan tersusul”. Musa menjawab: “Sekali-kali tidak akan tersusul; Sesungguhnya Tuhanku besertaku, kelak dia akan memberi petunjuk kepadaku”. Lalu kami wahyukan kepada Musa: “Pukullah lautan itu dengan tongkatmu”. Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar”. [As-Syu’ara/26′:61-63].
Berdoa dan meminta tolong dengan shalat di setiap keadaan
[Disalin dari مختصر الفقه الإسلامي (Ringkasan Fiqih Islam Bab : Dakwah Kepada Allah Azza wa Jalla كتاب الدعوة إلى الله). Penulis Syaikh Muhammad bin Ibrahim At-Tuwaijri. Penerjemah Team Indonesia islamhouse.com : Eko Haryanto Abu Ziyad dan Mohammad Latif Lc. Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah. IslamHouse.com 2012 – 1433]
- Home
- /
- A8. Ringkasan Fiqih Islam...
- /
- Berdoa Bagi Orang Musyrik...