Asyraatush Saa’ah (Tanda-Tanda Kecil Kiamat)
ASYRAATUSH SAA’AH (TANDA-TANDA KECIL KIAMAT)
Pembahasan ini merupakan dakwah (ajakan) untuk mempersiapkan diri setelah kematian; karena Kiamat telah dekat, dan telah banyak dari tanda-tandanya yang nampak. Jika (salah satu) tanda-tandanya yang besar muncul, maka tanda-tanda besar lainnya akan berturut-turut muncul bagaikan marja (biji tasbih) pada sebuah rangkaian yang putus ikatannya. Jika matahari telah terbit dari barat, maka pintu taubat ditutup dan amal-amal ditutup (tidak berlaku), maka saat itu tidak bermanfaat lagi keimanan juga taubat, kecuali orang sebelumnya telah beriman atau bertaubat.
Telah banyak tanda-tanda Kiamat yang terjadi, dan terbuktilah apa-apa yang dikabarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sehingga keimanan dan pembenaran orang-orang yang beriman terhadap hari Kiamat kian hari terus bertambah karenanya, di mana munculnya bukti-bukti kenabian, dan tanda-tanda kebenarannya mewajibkan kaum muslimin untuk berpegang teguh kepada agama yang lurus ini.
Bagaimana keimanan mereka tidak bertambah sementara mereka menyaksikan terjadinya hal-hal yang dikabarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sesuai dengan yang beliau beritakan? Oleh karenanya setiap tanda dari tanda-tanda Kiamat ini merupakan mukjizat yang nyata bagi Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan kebinasaanlah bagi mereka yang membangkang risalahnya, menghalanginya dan meragukannya.
Sehingga jelaslah pentingnya pembahasan seperti ini di waktu sekarang. Di mana sebagian penulis kontemporer (dalam tulisan mereka) meragukan munculnya perkara-perkara ghaib yang harus diimani yang telah dikabarkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, di antaranya adalah tanda-tanda Kiamat. Di antara mereka ada yang meragukan sebagiannya, dan sebagian mereka ada yang mentakwilnya dengan pentakwilan yang bathil.
Pembahasan Pertama: Di dalamnya kami berbicara tentang pentingnya keimanan kepada hari Kiamat, dan pengaruhnya terhadap prilaku pribadi dan masyarakat.
Pembahasan Kedua: Di dalamnya kami ungkapkan bahwa di antara bukti pentingnya beriman terhadap hari Akhir -selain menyebutkan tanda-tandanya- adalah banyaknya ungkapan (hari Kiamat) di dalam al-Qur-an dengan nama-nama yang beragam, dan saya mengungkapkan sebagian dari nama-namanya beserta pengungkapan dalil dari al-Qur-an al-Karim yang menunjukkan hal itu.
Pembahasan Ketiga: Di dalamnya kami ungkapkan bahwa hadits ahad merupakan hujjah dalam masalah-masalah ‘aqidah. Kami juga menjelaskan bahwa jika sebuah hadits terbukti shahih, maka wajib hukumnya meyakini apa-apa yang terkandung di dalamnya.
Kajian ini penting sebagai bantahan terhadap orang-orang yang tidak mengambil khabar ahad dalam masalah ‘aqidah. Kami pun menjelaskan bahwa perkataan mereka menjadikan tertolaknya ratusan hadits shahih dan bahwa perkataan mereka itu adalah hal yang diada-adakan di dalam agama (bid’ah), tidak berlandaskan kepada dalil sama sekali.
Pembahasan Keempat: Di dalamnya kami menjelaskan bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan kepada umatnya tentang apa yang telah berlalu dan yang akan terjadi sampai hari Kiamat. Di antaranya adalah tanda-tanda Kiamat yang mendapatkan bagian paling besar, karena itulah banyak diriwayatkan hadits-hadits yang menjelaskan tanda-tanda Kiamat, dan diriwayatkan dengan redaksi yang berbeda beda.
Pembahasan Kelima: Di dalamnya kami berbicara tentang ilmu (pengetahuan) terjadinya hari Kiamat, dan kami tegaskan bahwa ilmu tersebut adalah sesuatu yang hanya diketahui oleh Allah Ta’ala, dengan dalil-dalilnya. Kemudian kami cantumkan pula bantahan terhadap orang yang mengatakan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengetahui waktunya, dan orang yang mengatakan bahwa umur dunia akan kembali baru. Kami menjelaskan bahwa pendapat ini bertabrakan (bertentangan) dengan al-Qur-an juga as-Sunnah, dan kami meng-ungkapkan di dalamnya berbagai pendapat ulama yang membantah pendapat seperti ini.
Pembahasan Keenam: Di dalamnya kami membicarakan dekatnya hari Kiamat. Umur dunia yang tersisa hanya sedikit saja jika dibandingkan dengan umur yang telah berlalu.
Pasal pertama: Di dalamnya kami berbicara tentang definisi makna Syarthu (tanda) menurut bahasa dan istilah, demikian pula makna Saa’ah (Kiamat) menurut bahasa dan istilah syar’i, dan di dalamnya kami menjelas-kan bahwa makna Saa’ah (اَلسَّاعَة) diungkapkan dengan tiga makna:
- Kiamat kecil.
- Kiamat menengah.
- Kiamat besar.
Pasal kedua: Di dalamnya kami berbicara tentang pembagian tanda-tanda Kiamat, dan ia terbagi kepada dua bagian:
- Tanda-tanda kecil Kiamat.
- Tanda-tanda besar Kiamat.
Kami memberikan definisi untuk setiap bagian. Dan kami jelaskan bahwa sebagian ulama membaginya berdasarkan kemunculannya menjadi tiga bagian:
- Bagian yang telah nampak dan selesai.
- Bagian yang sedang nampak, bertambah banyak dan datang silih berganti.
- Bagian yang belum nampak sampai sekarang.
Pasal ketiga: Di dalamnya kami membicarakan tanda-tanda kecil Kiamat, yaitu:
- (1-4) Diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
- Wafatnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
- Penaklukan Baitul Maqdis.
- Wabah Tha’un di ‘Amwas.
- Melimpahnya harta dan tidak dibutuhkannya shadaqah.
- Munculnya berbagai macam fitnah.
- (7-9) Munculnya orang yang mengaku sebagai Nabi.
- Meratanya rasa aman.
- Munculnya api Hijaz.
- (10-11) Memerangi bangsa Turk
- Memerangi bangsa ‘Ajam.
- Hilangnya amanah.
- Hilangnya ilmu dan menyebarnya kebodohan.
- (14-16) Banyaknya oknum pembela penguasa yang zhalim.
- Merebaknya perzinaan.
- Riba merajalela.
- (17-19) Merajalelanya al-ma’aazif (alat-alat musik) dan menganggapnya halal.
- Banyaknya peminum khamr (minuman keras) dan menganggapnya halal.
- Berlomba-lomba menghias masjid dan berbanga-bangga dengannya.
- (20-22) Berlomba-lomba meninggikan bangunan.
- Budak wanita melahirkan tuannya.
- Banyaknya pembunuhan.
- (23-25) Berdekatannya zaman (singkatnya waktu).
- Berdekatannya pasar.
- Munculnya kemusyrikan pada umat ini.
- (26-28) Merajalelanya perbuatan keji, pemutusan silaturahmi dan jeleknya hubungan bertetangga.
- Orang tua berlagak seperti anak muda.
- Tersebarnya kebakhilan dan kekikiran.
- (29-31) Banyaknya perdagangan.
- Banyak terjadi gempa bumi.
- Banyaknya orang-orang yang ditenggelamkan ke dalam bumi, dirubah raut wajahnya, dan dilempari batu.
- (32-34) Lenyapnya orang-orang shalih.
- Orang-orang hina diangkat menjadi pemimpin.
- Pengucapan salam hanya ditujukan kepada orang yang dikenal.
- (35-37) Mengambil ilmu dari orang bodoh (bukan ahlinya).
- Banyaknya para wanita yang berpakaian tetapi telanjang.
- Benarnya mimpi seorang mukmin.
- (38-41) Banyaknya karya tulis dan penyebarannya.
- Lalai dalam melaksanakan ibadah-ibadah sunnah yang sangat dianjurkan oleh Islam.
- Membesarnya bulan sabit.
- Banyaknya kedustaan dan tidak adanya tatsabbut (mencari kepastian) di dalam menukil sebuah berita.
- (42-45) Banyaknya persaksian palsu dan menyembunyikan persaksian yang benar
- Banyaknya kaum wanita dan sedikitnya kaum pria.
- Banyaknya kematian mendadak.
- Manusia tidak saling mengenal.
- (46-49) Tanah Arab kembali hijau dipenuhi tumbuhan dan sungai-sungai.
- Banyak hujan dan sedikit tumbuh-tumbuhan.
- Sungai Furat menampakkan timbunan emas.
- Binatang buas dan benda mati berbicara dengan manusia.
- (50-51) Mengharap kematian karena beratnya cobaan.
- Banyaknya jumlah bangsa Romawi dan peperangan mereka dengan kaum muslimin
- (52-53) Penaklukan Konstantinopel.
- Keluarnya al-Qahthani.
- (54-55) Peperangan melawan orang Yahudi.
- Madinah mengusir orang-orang jelek yang ada di dalamnya kemudian hancur di akhir zaman.
- (56-57) Diutusnya angin yang lembut untuk mencabut ruh orang-orang yang beriman
- Penghalalan Baitul Haram dan penghancuran Ka’bah.
- Home
- /
- A4. Bahasan Tanda-Tanda Kiamat1...
- /
- Asyraatush Saa’ah (Tanda-Tanda Kecil...