Madzhab dan Perkembangannya
DAFTAR ISI
- Madzhab dan Perkembangannya
- Kesamaan Aqidah Imam Empat
- Aqidah Imam Empat
- Pernyataan Imam Syafi’i Dalam Masalah ‘Aqidah
- Aqidah Iman Syâfi’i Tentang Asmȃ’ dan Sifat Allah
- Aqidah Imam Syâfi’i, Allah Subhanahu wa Ta’ala Ada Di Atas
- Imam Asy-Syâfi’i dan Komitmennya Terhadap Sunnah Rasulullah
- Aliran Sufi Diingkari Imam Syâfi’i Rahimahullah
- Imam Asy-Syâfi’i Seorang Ulama Besar Fikih
Sejarah Imam Empat
- Biografi Imam Abu Hanifah
- Sekilas Tentang Biografi Imam Malik
- Sejarah Imam asy-Syafi’i
- Imam Ahmad Sosok Ulama yang Teguh Diatas Kebenaran
Pernyataan Para Imam Untuk Mengikuti Sunnah dan Meninggalkan yang Menyelisihi Sunnah
Kedudukan Madzhab
- Belajar Fiqih Harus Mengikuti Salah Satu Dari Empat Madzhab?
- Seruan Kepada Madzhab Dalam Pembelajaran Fiqih
- Apakah Diwajibkan Untuk Mengikuti Salah Satu Madzhab?
- Perbedaan Antara Ahlus Sunnah wal Jamaah dan Madzhab Fikih?
Para Ulama dan imam madzhab telah berjasa mendekatkan ilmu agama kepada umat. Semoga Allâh Azza wa Jalla merahmati dan membalas jasa mereka. Kita boleh mengikuti salah satu madzhab itu, tetapi tidak wajib. Bahkan madzhab empat yang terkenal belum ada di generasi awal umat Islam yang merupakan generasi terbaik. Bermadzhab tidaklah tercela, sebagaimana tidak bermadzhab juga bukan merupakan kesalahan. Yang salah adalah fanatik kepada madzhab atau imam tertentu dengan terus mengikuti pendapatnya meskipun pendapatnya itu jelas menyelisihi dalil. Padahal sikap seperti ini dilarang oleh para imam itu sendiri. Seluruh imam madzhab yang empat diriwayatkan mengatakan demikian. Imam Syâfi’i rahimahullah –misalnya- mengatakan, “Jika haditsnya shahîh, maka ambillah dan campakkanlah pendapatku (yang menyelisihinya) ke dinding.”
Syaikh Sulaiman bin Salimullâh ar-Ruhaili hafizhahullâh mengatakan, “Saya mengamati para imam madzhab yang empat, maka saya menemukan sesuatu yang agung. Mereka sama-sama menguasai ilmu al-Qur`ân, dan Allâh Azza wa Jalla memberikan kepada Mâlik rahimahullah dan Ahmad rahimahullah kelebihan dalam ilmu hadits. Asy-Syâfi’i rahimahullah diberi kelebihan dalam bahasa Arab dan ushul- fiqih, sedangkan kelebihan Abu Hanîfah rahimahullah adalah qiyas dan logika. Maka barangsiapa mengetahui keutamaan mereka dan memilih pendapat yang terkuat dari mereka berempat, terkumpul padanya kelebihan yang diberikan Allâh Azza wa Jalla kepada mereka masing-masing.
- Home
- /
- A1. Headline Almanhaj
- /
- Madzhab dan Perkembangannya