Fadhilah Menjadi Pemimpin yang Baik
FADHILAH PERGAULAN BAIK
Fadhilah berakhlak baik terhadap wanita dan pembantu.
Hadist Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله- صلى الله عليه وسلم-: «اسْتَوصُوا بِالنِّسَاءِ، فَإنَّ المرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ، وَإنَّ أَعْوَجَ شَيْءٍ فِي الضِّلَعِ أَعْلاهُ، فَإنْ ذَهَبْتَ تُقِيمُهُ كَسَرْتَهُ، وَإنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَجَ، فَاسْتَوصُوا بِالنِّسَاءِ». متفق عليه
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Ia berkata: “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Berikanlah nasehat wanita dengan cara yang baik, karena wanita diciptakan dari tulang rusuk, dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah di bagian yang paling atas, jika engkau memaksa meluruskan tulang tersebut, dia akan patah, dan jika engkau biarkan, dia akan selalu bengkok, karena itu nasehatilah wanita dengan cara yang baik.” Muttafaq ’alaih. [1]
Hadist Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
عن أنس رضي الله عنه قال: خَدَمْتُ النَّبِيَّ- صلى الله عليه وسلم- عَشْرَ سِنِينَ فَمَا قَالَ لِي: أُفٍّ، وَلا لِمَ صَنَعْتَ؟ وَلا أَلا صَنَعْتَ. متفق عليه
Dari Anas Radhiyallahu anhu, Ia berkata: “Aku telah melayani Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam selama sepuluh tahun, tidak pernah beliau berkata kepadaku: “ah” dan tidak pernah mengatakan terhadap sesuatu yang telah aku kerjakan: “Kenapa engkau lakukan?” Dan tidak pula terhadap sesuatu yang tidak aku lakukan: “Kenapa engkau tidak melakukan hal ini?. Muttafaq ’alaih. [2]
Fadhilah Menjadi Pemimpin yang Baik.
Hadist Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
عن عبد الله بن عمر رضي الله عنهما قال: سمعت رسول الله- صلى الله عليه وسلم- يقول: «كُلُّكُمْ رَاعٍ، وَكُلُّكُمْ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ: الإمَامُ رَاعٍ وَمَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِي أَهْلِهِ وَهُوَ مَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، وَالمرأةُ رَاعِيَةٌ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا وَمَسْؤُولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا، وَالخَادِمُ رَاعٍ فِي مَالِ سَيِّدِهِ وَمَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ». متفق عليه
Dari Ibnu Umar Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan diminta pertanggung jawabannya terhadap orang yang dipimpinnya, seorang kepala negara adalah pemimpin dan ia akan diminta pertanggung jawabannya terhadap orang yang dipimpinnya, seorang lelaki adalah pemimpin dalam rumah tangganya dan ia akan diminta pertanggung jawabannya terhadap orang yang dipimpinnya, seorang wanita adalah pemimpin di rumah suaminya dan dan dia akan diminta pertanggung jawabannya terhadap orang yang dipimpinnya, seorang pembantu adalah pemimpin di rumah tuannya dan ia akan diminta pertanggung jawabannya terhadap apa yang dipimpinnya, dan “Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan diminta pertanggung jawabannya terhadap orang yang dipimpinnya”. Muttafaq ’alaih. [3]
Hadist Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
عن معقل بن يسار رضي الله عنه قال: سمعت رسول الله- صلى الله عليه وسلم- يقول: «مَا مِنْ عَبْدٍ يَسْتَرْعِيهِ الله رَعِيَّةً، يَمُوتُ يَوْمَ يَمُوتُ وَهُوَ غَاشٌّ لِرَعِيَّتِهِ إلَّا حَرَّمَ الله عَلَيْهِ الجَنَّةَ». متفق عليه
Dari Ma’qal bin Yasar Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidaklah seorang hamba diberikan oleh Allah suatu jabatan publik (jabatan mengurusi urusan rakyat) sementara pada hari wafatnya ia menipu rakyatnya sungguh Allah haramkan surga baginya”. Muttafaq ’alaih. [4]
Fadhilah bergaul baik sesama muslim, menunaikan hajatnya, melapangkan kesusahannya dan menutupi aibnya.
Hadist Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
عن عبد الله بن عمر رضي الله عنهما أن رسول الله- صلى الله عليه وسلم- قال: «المُسْلِمُ أَخُو المُسْلِمِ لا يَظْلِمُهُ وَلا يُسْلِمُهُ، مَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ الله فِي حَاجَتِهِ، وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً فَرَّجَ اللهُ عَنْهُ بِهَا كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَومِ القِيَامَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِماً سَتَرَهُ الله يَوْمَ القِيَامَةِ». متفق عليه.
Dari Ibnu Umar Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, maka janganlah dia menganiaya saudaranya, dan menyerahkannya kepada musuh, barangsiapa yang memenuhi hajat saudaranya, maka Allah memenuhi hajat orang tersebut, dan barangsiapa yang melepaskan seorang muslim dari suatu kesulitan, maka Allah melepaskan dirinya dari kesulitan di hari kiamat orang tersebut, dan siapa yang menutup kesalahan seorang muslim, Allah menutup di hari kiamat kesalahan orang tersebut”. Muttafaq ’alaih. [5]
Hadist Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه قال: بينما نحن في سفر مع النبي- صلى الله عليه وسلم- إذ جاء رجل على راحلة له، قال: فجعل يصرف بصره يميناً وشمالاً، فقال رسول الله- صلى الله عليه وسلم-: «مَنْ كَانَ مَعَهُ فَضْلُ ظَهْرٍ فَلْيَعُدْ بِهِ عَلَى مَنْ لا ظَهْرَ لَهُ، وَمَنْ كَانَ لَهُ فَضْلٌ مِنْ زَادٍ فَلْيَعُدْ بِهِ عَلَى مَنْ لَا زَادَ لَهُ» قال: فذكر من أصناف المال ما ذكر، حتى رأينا أنه لا حَقَّ لأحد منا في فضْل. أخرجه مسلم.
Dari Abu Said Al Khudri Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Ketika kami bersama Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sebuah perjalanan seketika datang seorang lelaki menunggangi untanya, lalu ia menoleh ke kanan dan ke kiri (mencari sesuatu yang bisa menganjal perutnya) maka Rasulullah shallallahu `alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang mempunyai kelebihan tunggangan maka sedekahkanlah kepada orang yang tidak mempunyai tunggangan, dan siapa yang mempunyai kelebihan perbekalan (makanan) maka sedekahkanlah kepada orang yang tidak mempunyai perbekalan”, lalu beliau menyebut beberapa jenis harta sehingga kami menyakini bahwa seseorang tidak berhak terhadap harta yang lebih (dari kebutuhannya). HR. Muslim. [6]
[Disalin dariمختصر الفقه الإسلامي (Ringkasan Fiqih Islam Bab : Fiqih Al-Qur’an dan Sunnah (Keutamaan Amal, Adab, Dzikir dan Doa-Doa) فقه القرآن والسنة في الفضائل والأخلاق والآداب والأذكار والأدعية ). Penulis Syaikh Muhammad bin Ibrahim At-Tuwaijri Penerjemah Team Indonesia islamhouse.com : Eko Haryanto Abu Ziyad dan Mohammad Latif Lc. Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah. IslamHouse.com 2012 – 1433]
_______
Footnote
[1] Muttafaq alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :6011 dan Muslim no hadist: 2586.
[2] Muttafaq alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :6038 dan Muslim no hadist: 2309.
[3] Muttafaq alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :893 dan Muslim no hadist: 1829.
[4] Muttafaq alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :7150 dan Muslim no hadist: 142.
[5] Muttafaq alaih diriwayatkan oleh Bukhari no hadist :2442 dan Muslim no hadist: 2580.
[6] Diriwayatkan oleh Muslim no hadist: 1728.
- Home
- /
- A8. Ringkasan Fiqih Islam...
- /
- Fadhilah Menjadi Pemimpin yang...